Perusahaan yang berpusat di San Mateo, California, itu akan menghapus video yang melecehkan orang berdasarkan ras, ekspresi gender, orientasi seksual atau atribut yang dilindungi.

Selain itu YouTube juga akan melarang ancaman kekerasan terselubung serta mengambil langkah untuk membatasi apa yang bisa dikatakan orang dalam video mereka.

Sebelumnya YouTube dihujani kritik dari bayak kalangan, mulai politisi, netizen dan pembuat video atas materi yang dibolehkannya.

Situs ini dituding telah mengizinkan dan menumbuhkan pidato kebencian serta ekstremisme hingga menciptakan ruang untuk pelecehan secara online seperti situs digital lainnya, Facebook dan Twitter.

"Perusahaan mencoba menemukan keseimbangan antara membiarkan kebebasan berekspresi dan menjaga kebencian berbicara seminimal mungkin," Wakil Presiden Operasi YouTube, Matt Halprin, dilansir dari USAToday, Rabu (18/12).

Sebenarnya YouTube sudah lama melarang video yang berbau ancaman kekerasan. Bulan Juni lalu mereka memperbarui kebijakan dengan melarang video tentang supremasi kulit putih dan sudut pandang Neo-Nazi.