"Balapan adalah bagian yang luar biasa dari Ducati untuk Ducati. Kombinasi penelitian, teknologi, dan sains yang tak terpisahkan di satu sisi dan gairah, emosi, kerja tim, dan kemanusiaan di sisi lain,” kata CEO Ducati, Claudio Domenicali pada presentasi tim MotoGP di "Palazzo Re Enzo" yang bersejarah di Bologna.

Namun, Ducati telah menunggu gelar MotoGP kedua yang dinanti setelah Casey Stoner sejak 2007, untuk kedua kalinya berturut-turut. Tim balap dari Borgo Panigale 2020 mencobanya dengan duo pembalap Italia, Dovizioso dan Petrucci.

"Saya mengubah berbagai hal, nomor mulai, helm dan juga tulisan. Ini kata yang agak istimewa, tetapi saya ingin menemukan kata sifat yang mencerminkan saya tahun ini: lurus ke depan dan sepenuhnya fokus pada tujuan," jelas Dovi dengan menampilkan kulitnya bertuliskan ‘Undaunted’, dalam bahasa Jerman: tak kenal takut.

Rekan setimnya Danilo Petrucci ingin melanjutkan kemenangan Mugello setelah paruh kedua musim 2019 yang lemah.

“Itu benar-benar hari yang tak terlupakan, bahkan jika itu tidak benar-benar tak terlupakan karena itu adalah campuran emosi yang sayangnya aku tidak ingat banyak. Tapi itu tentu saja merupakan kemenangan besar,” kata Petrucci.

“Memenangkan perlombaan adalah tujuan saya tahun lalu, tetapi saya tidak berharap itu terjadi di Mugello. Tetapi pada akhirnya saya memilih tempat yang bagus. Itu luar biasa, sepanjang balapan dan sepanjang hari,” sambungnya.

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, mengaku tidak sabar menunggu dimulainya musim Piala Dunia yang baru.

“Ini akan menjadi musim yang sulit, kami menghadapi lawan yang sulit, baik pabrikan maupun pembalap. Tapi kami juga bersiap dengan baik,” ujar Gigi dilansir dari Speedweek, Jumat (24/1).

"Chasisnya sangat berbeda, reaksi pertama dari pengemudi cukup positif, yang membuat kami percaya diri untuk pengujian berikutnya. Kami terus mengeksplorasi kemungkinan yang ditawarkan casis ini,” ucap Gigi.

(CSP)