Korban diketahui mulai sakit sepulang dari Surabaya beberapa hari lalu. Sejak akhir Maret lalu korban dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Columbia Medan.

Kepala Dinas Kesehatan Karo, Irna S. Meliala menyebut, korban diketahui terpapar Covid-19 dari data online sebaran Pemprovsu.

"Tadi malam bersama polisi, Kepala Puskesmas, camat dan tim lainnya telah kita langsung ke rumah korban, Gang Harapan, Berastagi," kata Irna, Rabu (8/4).

"Benar, ibu keluarga mereka sejak pulang dari Surabaya tiba di Berastagi sakit. Dia tak melapor kemana-mana. Hanya mengisolasi mandiri di rumahnya. Karena terus sakit, maka tanggal 31 Maret kemaren dibawa keluarganya ke Rumah Sakit Columbia di Medan. Sampai sekarang masih di sana. Kabar dari anaknya, korban mulai sehat," jelas Irna.

Namun Irna mengakui pihaknya tidak mengetahui ada info awal yang dialami korban setelah pulang dari Surabaya.

"Itu karena korban tidak melapor," tegasnya.

Sejak kejadian ini, Dinas Kesehatan Karo langsung menelusuri semua riwayat perjalanan korban. Siapa saja yang berjumpa dengan korban, termasuk pihak keluarga untuk dihimbau mengisolasi diri.

"Kita mengimbau jangan menyebar isu-isu Covid-19 yang tidak benar. Jangan saling menyalahkan. Kita harus semua secara bersama-sama menanggulangi wabah ini. Kita juga semua agar tetap disiplin diri. Tinggal di rumah, jaga kebersihan. Selalu cuci tangan. Tidak ngumpul-ngumpul dan keluyuran kesana-kemari," imbaunya.

Sementara Kadis Kominfo Karo, Jhonson Tarigan, ketika dikonfirmasi Analisadaily.com mengatakan, pihaknya tidak mengetahui ada warga Berastagi yang terpapar Covid-19 karena keluarga korban tidak melapor.

(ALEX/EAL)