Pasien Covid-19 di RSUD Sidikalang Meninggal, Tenaga Medis Belum Diisolasi

Pasien Covid-19 di RSUD Sidikalang Meninggal, Tenaga Medis Belum Diisolasi
RSUD Sidikalang (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Tenaga medis di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi, mempertanyakan proteksi kepala daerah dan manajemen rumah sakit terhadap mereka. Pasalnya, hingga kini belum ada langkah efektif untuk melidungi tenaga medis.

Virus corona (Covid-19) sudah merenggut satu korban jiwa di RSUD Sidikalang, Sabtu (4/4). Namun atensi kepada dokter dan perawat sangat minim. Petugas tetap bekerja seperti biasa. Bahkan tidak dilakukan rapid test. Tidak ada diisolasi.

"Kami takut, potensi penularan relatif tinggi. Sebab pasien telah dirawat selama lima hari hingga wafat. Namun sampai sekarang pemeriksaan kesehatan personel belum dilakukan," kata sumber di RSUD Sidikalang, Rabu (8/4).

Diterangkannya ketika masuk per 31 Maret 2020, pasien ditangani di ruang instalasi gawat darurat (IGD). Selanjutnya dipindah ke ruang VIP. Kalau dicermati, berapa banyak petugas yang berinteraksi dengan almarhum.

"Jika tenaga medis sakit, bagaimana merawat pasien? Bagaimana dengan nasib keluarga petugas? Rapid test, cenderung dilaksanakan kepada pejabat," sebutnya.

Tenaga medis mengapresiasi empati Wakil Bupati Dairi, Jimmy Shombing, yang memerintahkan rapid test dan karantina terhadap tenaga medis. Sayangnya langkah itu belum diwujudkan manajemen rumah sakit.

Bahkan ketika pasien wafat, tenaga medis dimarahi Plt Drektur RSUD Sidikalang karena membocorkan peristiwa tersebut ke luar. Padahal tidak diketahui siapa yang menginfokan.

Plt Direktur, Charles Bancin, sebelumnya menghimbau tenaga medis agar melakukan isolasi mandiri.

"Kepada keluarga dan tenaga medis diimbau mengkonsumsi vitamin C dan E. Isolasi mandiri dan banyak berdoa," ujar Charles.

(SSR/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi