Rekening Terblokir, Saldo Nasabah BNI Terkuras Ratusan Juta

Rekening Terblokir, Saldo Nasabah BNI Terkuras Ratusan Juta
Novri Hendri (kanan) didampingi kuasa hukumnya, Jamal Setiawan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Indrapura - Seorang nasabah BNI, Novri Hendri, membuat laporan ke Polres Batubara karena saldo dalam rekeningnya terkuras hingga ratusan juta rupiah.

Kejadian ini bermula ketika rekening Novri terblokir pada Desember 2019 lalu. Kemudian ia melaporkan hal tersebut ke Kantor BNI Cabang Pembantu (Capem) Indrapura.

"Saat itu saya membawa KTP dan buku tabungan ke bagian custumer service," kata Novri, Selasa (14/4).

Namun hingga beberapa hari kemudian, proses pembukaan blokir rekeningnya tak kunjung usai. Alhasil ia berinisiatif mengambil kembali KTP dan buku tabungannya dari bank.

Sebelum korban meninggalkan BNI Capem Indrapura, seorang sekuriti berinisial MRS menawarkan diri untuk membantu membuka blokir rekening tersebut.

"Karena kenal saya memberikan KTP dan rekeningnya kepada dia tanpa curiga. Namun bukannya blokir yang terbuka, malahan saldo Rp 239 juta dari rekening saya berpindah ke rekening MRS. Hanya tersisa Rp 14 ribu di rekening saya. Mutasi saldo itu baru diketahui saya ketahui pada 14 Februari lalu," jelasnya.

Mengetahui saldonya dibobol, Novri kemudian menemui MRS. Ketika dikonfirmasi, sekuriti itu justru mengaku tidak tahu ada mutasi dari rekening Novri ke tabungannya.

Novri melanjutkan aduan ini ke Zen selaku Kabag Umum BNI Cabang Kuala Tanjung. Dalam pertemuan itu Zen berjanji akan memediasi Novri dengan MRS. Namun hingga kini mediasi tersebut belum menemui titik terang.

Merasa dipermainkan, Novri didampingi kuasa hukum dari YLBH-CNI Batubara melaporkan kasus ini ke Mapolres Batubara dengan bukti lapor No: B/388/III/Res.1.11/2020/Reskrim.

Direktur YLBH CNI Batubara, Jamal Setiawan, meminta polisi agar memproses kasus ini hingga tuntas.

Jamal menduga pembobolan rekening korban tidak sebatas dilakukan oleh seorang oknum sekuriti, namun ada pihak lain yang disinyalir ikut terlibat.

"Ini masih sebatas dugaan. Tanpa ada bantuan karyawan yang menangani keuangan, tidak mungkin seorang sekuriti bisa melakukan mutasi rekening," kata Jamal.

"Dengan diperiksanya pegawai BNI, maka akan jelas duduk persoalan kasus ini termasuk mekanisme blokir rekening, buka blokir hingga mutasi saldo. Mengapa ada mutasi saldo, padahal pemilik rekening tidak pernah membubuhkan tandatangan," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi