Berupaya Menjaga Pasar Tradisional Agar Tetap Aman

Berupaya Menjaga Pasar Tradisional Agar Tetap Aman
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga memberi pengumuman waktu pasar pagi akan habis kepada pedagang di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww)

Analisadaily.com, Salatiga - Sebuah pasar tradisional di Pulau Jawa telah pindah ke luar ruangan dan membuka kios setidaknya satu meter terpisah, karena Indonesia berupaya menjaga pasar dengan aman. Kebanyakan orang pergi untuk mendapatkan makanan yang terjangkau dan adalah bagian dari tatanan masyarakat.

Ada 857 pedagang di pasar Salatiga, serta pengunjung, diharuskan memakai masker dan menghindari kontak fisik satu sama lain untuk mengurangi penyebaran virus Corona baru.

Seorang penjual sayur mengatakan, langkah-langkah jarak sosial membuatnya merasa aman dan nyaman di tempat kerja. Setidaknya delapan kasus dikonfirmasi dari virus telah ditemukan di kota Salatiga.

Indonesia, yang memiliki lebih dari 14.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi pada hari Minggu, belum memberlakukan lockdown secara nasional. Sebaliknya, banyak kota telah mengadopsi pembatasan sosial berskala besar yang telah menutup bisnis dan mendorong orang untuk tinggal di rumah.

Dilansir dari Daily Mail, Senin (11/5), upaya untuk menjaga kios pasar tradisional tetap berjalan terjadi di tempat lain di negara ini, dalam satu atau lain bentuk, dengan tindakan pencegahan.

Di Depok, sebuah kota dekat ibukota Jakarta, misalnya, seorang penjual sayur telah mendirikan kiosnya di daerah perumahan untuk memastikan penghuninya dapat membeli kebutuhan tanpa harus menjelajah terlalu jauh dari rumah.

Pelanggan harus memakai masker, duduk terpisah sambil menunggu giliran berbelanja dan mencuci tangan setelah berbelanja.

"Aturan ini harus dipatuhi oleh semua orang karena merupakan tanggung jawab bersama untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata warga setempat, Sumarna setelah berbelanja di warung.

Pihak berwenang Indonesia memperkirakan kasus-kasus virus corona baru memuncak pada akhir Mei dan berkurang pada bulan berikutnya, jika negara tersebut berhasil menghindari gelombang kedua infeksi.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi