Tenaga Medis Akui Sudah Tiga Bulan Tidak Pulang

Tenaga Medis Akui Sudah Tiga Bulan Tidak Pulang
Petugas medis berpose usai melaksanakan tes swab Covid-19 di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj)

Analisadaily.com, Jakarta - Sejumlah tenaga medis Covid-19 di Ibu Kota mengakui, tidak sempat pulang ke rumah hampir satu hingga tiga bulan karena harus bertugas memastikan seluruh pasien tertangani dengan baik.

"Sudah hampir, tiga bulan tidak ketemu sama mama, sama ayah. Paling pulang ketemu sama suami, sempet juga harus dipisah dengan anak," kata Lia, salah seorang dokter penanganan Covid-19 di Puskesmas Duren Sawit, dalam unggahan video di Instagram @dkijakarta milik Pemprov DKI Jakarta itu, Minggu (24/5).

Tidak hanya Lia, ada juga tiga orang dokter lainnya yaitu Indriani Febriani, Kevin William Hutomo, dan Suhartiningsih yang bernasib sama tidak bertemu keluarganya lebih dari satu bulan akibat penanganan Corona.

Di tengah momen perayaan Lebaran yang biasanya digunakan banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga, para tenaga medis itu memilih tetap bertugas dan tinggal di fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah dibandingkan pulang ke rumah.

"Sebisa mungkin saya tidak pulang ke rumah karena bisa aja saya menjadi 'carrier' (pembawa virus)," kata Kevin.

Pada saat diminta menghubungi keluarganya lewat panggilan telfon, keempatnya meminta maaf karena tak bisa pulang ke kampung halamannya.

Bahkan dokter Indriani yang bertugas di RSUD Pasar Minggu menitikkan air mata saat ibunya berpesan agar anaknya itu tetap berjuang melayani pasien Covid-19, meski berlebaran tanpa berjumpa dengan keluarganya.

"Pokoknya sabar ya. Teteh kan dari kecil mau jadi dokter. Harus dibuktikan sekarang, harus dijalani ya. Nanti kita pasti bertemu lagi," kata ibu dokter Indriani.

Para dokter itu berpesan dengan tegas agar di masa Lebaran ini, masyarakat tetap menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan disiplin dan tetap di rumah saja.

"Kami itu miris kalau pada waktu memeriksa, hasilnya tuh positif semuanya. Itu luar biasa sedihnya," kata dokter Suhartiningsih yang bertugas sebagai Kepala Satuan Pelaksana di Laboratorium Masyarakat dan menyayangkan masih banyak warga yang abai pada PSBB.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi