Optimalisasi Teknologi Digital Hadapi New Normal

Optimalisasi Teknologi Digital Hadapi New Normal
Pekerja memotret kerajinan dari bahan limbah batok kelapa yang dipasarkan secara daring di Saung Oprek Karajinan Batok (Karabat), Kelurahan Menteng, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras)

Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengatakan, bayangan krisis ekonomi telah di depan mata bila kita tidak berhati-hati dan serius dalam menangani dampak Pandemi Covid-19.

Kata dia, langkah-langkah strategis pemerintah di bidang riset dan teknologi dalam menangani dampak ekonomi perlu didorong lebih kencang lagi dalam menghela perekonomian berbasis inovasi teknologi.

Demi mengurangi dampak terburuk dari pertumbuhan ekonomi, ia menekankan optimalisasi teknologi digital menghadapi normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Beberapa skenario yang dapat dilakukan oleh Kemenristek/ BRIN dalam menghadapi new normal.

“Mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi ini, tentu kegiatan ekonomi harus tetap berjalan. Pada masa new normal harus kegiatannya akan less contact, oleh karena itu teknologi digital akan sangat diperlukan. Intinya kontribusi dari ristek diarahkan pada optimalisasi teknologi digital,” kata Bambang, Selasa (30/6).

Pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan pentingnya optimalisasi riset dan inovasi pada bidang kesehatan, terutama screening (penyaringan) dan diagnostik. Beliau menjelaskan pengembangan alat tes yang semakin massif akan melahirkan protokol pencegahan Covid-19.

Lebih lanjut Bambang menyampaikan, Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang digagas oleh Kemenristek dalam penanganan Covid-19 bisa dibilang sebagai cikal bakal triple helix alat kesehatan dan bahan baku obat di Indonesia.

Ia berharap kehadiran konsorsium riset juga dapat mengatasi masalah impor di bidang kesehatan. Dengan begitu, Indonesia bisa mandiri dari segi alat kesehatan dan bahan baku obat.

“Konsorsium riset dan inovasi ini tidak hanya melibatkan peneliti dari berbagai lembaga penelitian, tapi juga industri. Sehingga proses hilirisasi produk inovasi dari konsorsium bisa segera diproduksi massal. Inilah alasan mengapa kolaborasi dalam riset menjadi sangat penting,” jelasnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi