Ketersediaan dan Pasokan Listrik Faktor Kunci Pendukung Pembangunan

Ketersediaan dan Pasokan Listrik Faktor Kunci Pendukung Pembangunan
General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara M. Irwansyah Putra saat menyelenggarakan web seminar (webinar), Kamis (2/7) (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Genaral Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara (Sumut) M. Irwansyah Putra mengatakan, ketersediaan pasokan dan keandalan listrik merupakan salah satu faktor kunci pendukung pembangunan.

"Dengan adanya energi listrik, kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya menjadi lebih ringan," kata Irwansyah saat menyelenggarakan web seminar (webinar), Kamis (2/7).

Webinar yang diselenggarakan PLN Sumut dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumut diikuti oleh mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum, mengangkat topik keandalan sistem kelistrikan di Sumut, webinar ini juga dibuka oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Menurut Irwansyah, PLN UIW sebagai pengelola pendistribusian dan penjualan tenaga listrik kepada pelanggan memiliki peran penting dalam proses pembangunan di Sumut.

"Untuk mendukung fungsi tersebut, PLN UIW Sumut terus meningkatkan kualitas, baik dari segi kemudahan pelayanan maupun infratsruktur ketenagalistrikan," ucapnya.

Irwansyah mengungkapkan, untuk menjaga sistem kelistrikan, PLN UIW Sumut memiliki 10 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), 1 Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K), 1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D), 67 Unit Layanan Pelanggan (ULP) dan 60 Kantor Jaga.

"Guna melistriki 3.867.916 pelanggan di 25 kabupaten dan 8 kota se-Sumut, PLN UIW Sumut mengalirkan energi sebesar 6.152 MVA," ungkapnya.

Untuk melaksanakannya, PLN didukung infrastruktur berupa 29.549 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 35.158 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR), 34.660 Buah trafo distribusi dengan total daya 3.166 MVA, 48 unit Gardu Hubung, serta 460 unit penyulang 20 kV.

Senior Manager Distribusi PLN UIW Sumut, Taufik Hidayat, dalam materinya menyampaikan padamnya aliran listrik dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pekerjaan pemeliharaan dan gangguan.

"Berdasarkan data Mei 2020, pada sisi distribusi, pemadaman akibat gangguan listrik dapat terjadi pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 99,42 persen, Gardu Distribusi 0,39 persen , Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 0,10 persen dan pada Sambungan Rumah (SR) 0,10 persen," jelasnya.

Menurut Taufik, kendala yang dihadapi saat ini adalah kondisi jaringan yang masih radial serta keterbatasan gardu hubung sehingga sulit untuk meminimalkan dampak pemadaman.

"Untuk meningkatkan keandalan, PLN UIW Sumut telah melakukan langkah inisiatif strategis, yaitu Care for Asset (C4A), otomatisasi pengendalian dengan Sistem Scada, Penambahan Gardu Hubung, Kabelisasi (HUTM menjadi SKTM) daerah perkotaan, dan pembentukan Kawasan Zero Down Time (ZDT)," terangnya.

Irwansyah menegaskan, PLN tentu membutuhkan dukungan dari stakeholder, termasuk peran serta masyarakat dalam menjaga jaringan listrik PLN.

"Kerja sama dari masyarakat untuk merelakan ranting pohon yang sudah terlalu dekat dengan jaringan listrik untuk dipangkas, serta menggunakan energi listrik dengan aman dan legal sangat kami harapkan," pungkasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi