Hal itu disampaikan Ketua Pengprov ISSI Provinsi Aceh, Darwati A. Gani, terkait adanya sekelompok pesepeda perempuan yang ditangkap Satpol PP/WH karena berpakaian seksi dan tidak memakai jilbab saat bergowes ria mengelilingi Kota Banda Aceh, Minggu (5/7) pagi.

Darwati mengaku kecewa dan menyesalkan dengan penampilan para perempuan-perempuan itu yang berpakaian kurang sopan serta memperlihatkan bagian tubuhnya saat berolahraga sepeda. Pasalnya mereka tidak menghargai pemberlakuan syariat Islam di Aceh.

"Semua pihak harus menghargai pemberlakuan Syariat Islam di Aceh," kata Darwati A. Gani di Banda Aceh, Selasa (7/7).

Darwati yang juga Anggota DPR Aceh ini mengaku tidak melarang masyarakat untuk bersepeda, apalagi olahraga sepeda sedang sangat diminati oleh masyarakat di Indonesia khususnya Aceh. Namun, ia meminta semua pihak harus tetap menghargai aturan yang berlaku di setiap daerah.

"Silahkan berolahraga, tapi tetap hargai aturan yang berlaku, setidaknya kalau berolahraga di Aceh tetap menggunakan pakaian sesuai dengan syariat Islam," tegasnya.

Untuk itu, ia meminta kepada Wali Kota Banda Aceh untuk mengingatkan mereka yang sudah mempermalukan Aceh dengan bersepeda tidak menghargai syariat Islam.

"Saya setuju dan mendukung dengan sikap Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang akan membina mereka. Olahraga memang baik untuk dilakukan, namun kearifan lokal dan aturan yang berlaku tidak boleh dilanggar," sebutnya.

Selain itu, Darwati juga mengimbau kepada seluruh penggemar olahraga sepeda untuk tetap menjaga keselamatan dengan mengikuti aturan lalulintas.

"Pakaian, keamanan dan tata krama yang berlaku di Aceh harus tetap dijaga, karena setiap daerah ada aturan yang berlaku dan harus dihargai," harap Darwati yang merupakan istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.

(MHD/EAL)