Hasil Rapid Test 65 ASN Kantor Gubernur Aceh Reaktif

Hasil Rapid Test 65 ASN Kantor Gubernur Aceh Reaktif
etugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruangan transit peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Aceh, Sabtu (4/7/2020). (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Pemerintah Aceh beberapa hari lalu telah melakukan pemeriksaan rapid test Covid-19 terhadap 903 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Aceh.

Hasilnya, sebanyak 65 orang diantara ASN yang bertugas di Kantor Gubernur Aceh tersebut dinyatakan reaktif virus dari rapid test. Namun demikian, belum bisa dipastikan mereka telah terinfeksi Covid-19 atau tidak, karena masih ada pembuktian selanjutnya dengan pemeriksaan uji swab nasofaring dan orofaring.

Uji swab dengan menggunakan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) terhadap 65 ASN reaktif virus tersebut, saat ini sedang menunggu hasilnya dari Laboratorium Balai Litbangkes Aceh.

Informasi tersebut disampsikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), dalam keterangannya kepada wartawan melalui video conference.

"Dapat kami sampaikan, hasil rapid test untuk pemeriksaan Covid-19 yang diikuti 903 ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh, 65 diantaranya dinyatakan reaktif virus," ujar SAG, Kamis (9/7).

SAG menyebutkan, meskipun hasil rapid test itu reaktif, namun kondisi ke-65 ASN tersebut terlihat segar dan bugar. Sesuai aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, untuk sementara waktu, mereka yang dinyatakan reaktif lewat rapid test, harus menjalani isolasi mandiri di rumah, dan tidak diperkenankan masuk kantor. Hal itu karena mereka masih belum terkonfirmasi positif atau negatif Covid-19.

"Namun, mereka yang sehat tetap bekerja dari rumah secara daring atau online sembari menunggu hasil uji swab. Otomatis mereka menjalani isolasi mandiri sesuai protokol. Mereka tetap bisa membantu pekerjaan kantor secara online dari rumah," terangnya.

SAG mengungkapkan, mereka yang reaktif tersebut telah diambil sampel swabnya, untuk diuji di laboratorium PCR Balitbangkes Aceh. Langkah itu sebagai ‘second opinion’ untuk menentukan apakah mereka terpapar positif corona atau tidak.

"Sesuai protokol kesehatan, mereka dilanjutkan dengan pengambilan swab. Karena hasil rapid test ini belum tentu positif Covid-19 harus diuji lagi lewat test swab," kata SAG.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji swab tersebut dari Laboratorium Balitbangkes Aceh.

"Hasil swab masih belum keluar dari Balitbangkes, kami masih menunggunya. Mudah-mudah bisa segera keluar hasilnya dari laboratorium secepatnya," pungkas SAG.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi