Jumlah Kasus Melebihi 20 Juta, Ini Pesan Tedros

Jumlah Kasus Melebihi 20 Juta, Ini Pesan Tedros
Petugas medis mengambil sampel darah pesepak bola Persik Kediri Jefferson Alves Olivira (kiri) dan ofisial tim Persik Kediri saat tes cepat (rapid test) Covid-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (10/8). (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj)

Analisadaily.com, Jenewa - Hampir lima bulan sejak Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pandemi global, infeksi Covid-19 telah melewati 20 juta kasus.

Kendati demikian, kepala badan kesehatan memperingatkan agar tidak putus asa, dengan mengatakan jika virus dapat ditekan secara efektif, maka dapat dengan aman membuka masyarakat.

Kasus global mencapai satu juta pada awal April. Hingga 22 Mei, ada 5 juta kasus. Angka itu meningkat dua kali lipat menjadi 10 juta pada akhir Juni, dan tujuh pekan kemudian, naik dua kali lipat menjadi 20 juta.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, meskipun banyak kesakitan dan penderitaan dan jumlahnya terus bertambah, ada tunas hijau harapan dan tidak ada kata terlambat untuk membalikkan wabah.

“Masih ada tunas hijau dan harapan. Tidak ada kata terlambat untuk membalikkan wabah,” kata Tedros dilansir dari Guardian, Selasa (11/8).

Tedros memberi contoh negara-negara yang berhasil menekan penyebaran Covid-19, termasuk Selandia Baru dan Rwanda, dan ia memuji negara-negara yang telah menderita wabah nasional besar, tapi sekarang merespons dengan cepat lonjakan lokal.

“Pesan saya sangat jelas: tekan, tekan, tekan virus. Jika kita menekan virus secara efektif, kita dapat dengan aman membuka masyarakat,” pesan Tedros.

Dengan sebagian besar dunia terperangkap dalam siklus wabah dan penguncian yang menghancurkan secara ekonomi, semua mata tertuju pada perlombaan untuk mendapatkan vaksin.

Tinjauan WHO mengatakan 165 kandidat vaksin sedang dikerjakan di seluruh dunia, dengan enam mencapai Fase 3 atau uji coba manusia skala besar, evaluasi klinis.

Tetapi direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan, memperingatkan bahwa vaksin hanyalah sebagian dari jawaban, menunjuk polio dan campak sebagai penyakit dengan vaksin yang belum sepenuhnya diberantas.

“Anda harus dapat mengirimkan vaksin itu ke populasi yang menginginkan dan menuntut untuk memiliki vaksin itu,” kata Ryan.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi