Cibuntu, Bekas Galian Pasir Berubah Menjadi Desa Wisata

Cibuntu, Bekas Galian Pasir Berubah Menjadi Desa Wisata
Desa Cibuntu yang terletak di kaki Gunung Ciremai (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kuningan - Terletak di lereng Gunung Ciremai, Desa Cibuntu di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berhasil melakukan perubahan besar dari sebuah desa yang tidak terdengar menjadi desa terkenal karena menjadi juara kedua nasional 'Desa Wisata' setelah sebuah desa di Provinsi Bali.

Siapa sangka, lokasi wisata di Desa Cibuntu merupakan bekas penambangan pasir yang dibiarkan begitu saja oleh penambangnya setelah tidak memiliki nilai ekonomis.

Di bawah komando Kepala Desa, Haji Awam, area yang dilintasi sebuah kali itu disulap menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik.

Iklim sejuk dan latar belakang Gunung Ciremai yang tampak menjulang jadi nilai tambah desa tersebut.

Haji Awam saat menerima rombongan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Pendopo Pagar Gunung Camp Site (PGC) mengungkapkan, setelah menjadi Desa Wisata, warganya menjaga kelestarian lingkungan dan tetap dikelola secara tradisional.

"Kami cukup bangga menjadi bagian dari Desa Wisata Cibuntu yang memiliki daya tarik bukan karena hiasan saja yang mempercantiknya, akan tetapi pembinaan berkesinambungan dan komitmen komunitas masyarakatnya dalam menjaga keberadaan Desa Wisata Cibuntu yang jadi kekuatan utama. Masyarakat Desa Wisata Cibuntu selalu menjaga Sapta Pesona sebagai acuan mengelola keberlangsungan desa wisata ini," kata Awam, Sabtu (29/8).

Pengembangan kawasan wisata dengan luas sekitar 6 hektare tersebut, seluruhnya diperuntukkan bagi sekitar 1.000 warga, baik dari sisi investasi maupun pengelolaan.

Karena itu, komunitas pariwisata Desa Cibuntu tidak mau menerima pihak luar yang ingin menanamkan modal dalam pengembangan Desa Wisata Cibuntu.

"Saya memprotek warga Desa Cibuntu jika ada yang menjual tanah. Pembelinya harus warga desa sendiri. Bukannya kami menolak investasi, tapi kami harus mensejahterakan warga Desa Cibuntu," tegasnya.

Daya tarik utama Desa Wisata Cibuntu adalah area perkemahan di lahan seluas dua hektare yang dilengkapi tenda-tenda ukuran kecil dan sarana olahraga memanah.

"Banyak wisatawan berkemah di sini pada akhir pekan. Dalam kondisi normal, tenda yang disediakan terisi semua," ungkap Haji Awam.

Lokasi perkemahan di Desa Cibuntu (Ist)
Johan Sompotan, Ketua Forwaparekraf memuji Desa Wisata Cibuntu karena pernah menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia maupun Asia Tenggara.

"Kami terpesona dengan sambutan hangat Desa Wisata Cibuntu. Kenapa kami pilih Desa Wisata Cibuntu, karena desa ini telah menerapkan protokol kesehatan yang baik, kondisinya yang merupakan kawasan wisata luar ruang sehingga punya risiko penyebaran Covid-19 yang rendah dan tentunya telah siap menerima kehadiran wisatawan dari berbagai tempat karena sudah terjamin kualitasnya yang telah diakui di Indonesia maupun Asia Tenggara," jelasnya.

Desa Wisata Cibuntu lokasinya dekat dengan hutan pinus yang merupakan kawasan hutan dari Gunung Ciremai.

Untuk menuju lokasi ini, jika Anda pergi dari Cirebon, maka rute yang dilalui adalah Cirebon - Sumber (Plangon) - Mandirancan - Paniis - Cibuntu yang berjarak sekitar 30 kilometer.

Fasilitas wisata di Desa Cibuntu yang bisa dinikmati pengunjung antara lain; perkemahan, kerajinan tangan, beberapa situs batu megalitikum, peternakan domba, konservasi bambu betung dan air terjun.

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, Desa Wisata Cibuntu dikunjungi sekitar 2.000 wisatawan per bulan. Ada akomodasi yang mencapai 80 home stay dengan 110 kamar yang dikelola oleh warga Desa Cibuntu.

(TRY/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi