Menjaga Ketahanan Pangan dengan Peningkatan Kesejahteraan Petani

Menjaga Ketahanan Pangan dengan Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program pemberdayaan 500.000 petani di Indonesia (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Sebagai komitmen meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia yang rentan terdampak pandemi Covid-19, Bayer Indonesia meluncurkan program pemberdayaan.

Melibatkan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra strategis, program yang diluncurkan bertepatan Hari Tani Nasional ini menargetkan pemberdayaan kepada 500.000 petani di 44 kabupaten dan 15 provinsi Indonesia.

Peluncuran program dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu, dan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, disaksikan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo.

Mentan Syahrul mengatakan, pandemi Covid-19 berpotensi menimbulkan krisis pangan, baik secara global maupun nasional. Artinya, saat ini menjaga ketahanan pangan memiliki peran yang sama pentingnya dengan meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini, yang tak hanya membekali para petani dengan produk pertanian yang dibutuhkan, tetapi juga pembekalan keahlian dan kesehatan,” kata Mentan Syahrul, Kamis (24/9).

Sektor pertanian berperan signifikan menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan-II 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q-to-q).

Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sektor pertanian tetap berkontribusi positif 2,19 persen (y-on-y). Pertumbuhan ini didorong tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk dari sektor pertanian.

“Situasi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku sektor ini, terlebih para petani, untuk dapat terus memenuhi kebutuhan pangan nasional, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih jauh dari usai,” sebutnya.

Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu menyampaikan, ketika Covid-19 mewabah, pihaknya mendapati para petani mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen, sehingga menyebabkan menurunnya pendapatan.

Selain itu, para petani juga terkendala mendapatkan kebutuhan tanam seperti bibit, pupuk, pestisida, dan lain sebagainya, secara tepat waktu akibat terganggunya rantai suplai selama pandemi.

“Karenanya, kami menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup mereka. Upaya ini kami realisasikan lewat ‘Better Life Farming’ yang diimplementasikan sepanjang 2020-2021,” ucapnya.

Untuk total bantuan program senilai Rp197 miliar akan disalurkan dalam bentuk paket lengkap perlindungan tanaman, pelatihan peningkatan keahlian pertanian, serta edukasi dan penyediaan alat kontrasepsi modern bagi petani perempuan.

Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista menerangkan, secara global hingga 2030 mendatang, pihaknya menargetkan program ini bisa menjangkau 100 juta petani di negara-negara berkembang, dengan memberikan akses terhadap inovasi terbaik, pengetahuan yang relevan, serta kemitraan.

“Kami juga menaruh perhatian besar pada kesehatan perempuan dan terpacu untuk membantu 100 juta perempuan di seluruh dunia agar mendapatkan akses terhadap alat kontrasepsi guna mendukung kualitas kesehatan dan perekonomian mereka,” terangnya.

Di Indonesia, di tahap awal ini (periode 2020-2021), Bayer menyasar 500.000 petani, termasuk di dalamnya 100.000 perempuan petani yang rentan terdampak Covid-19 di 44 Kabupaten dan 15 Provinsi agar mampu terus berdaya dan berkarya.

Provinsi cakupan program meliputi DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

Khusus di Sumatra Utara, pelaksanaan program difokuskan di empat wilayah, yaitu Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo dan Dairi. Secara jangka panjang, komitmen akan berlanjut hingga 2030, dengan target penerima mencapai 4 juta petani kecil dan 3.000 pengusaha tani.

Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, selaku pelaksana program ‘Better Life Farming’, menyampaikan, dengan dukungan komprehensif dan berkelanjutan, pihaknya optimis program ini memberi dampak signifikan pada peningkatan kapabilitas dan kualitas petani di Indonesia.

“Kami berharap aksi kolaboratif ini dapat membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi