Di era modern saat ini kebanyakan orang sudah melupakan jasa seorang guru. Kebanyakan juga tidak sadar, tanpa jasa seorang guru yang mendidik dengan penuh keikhlasan dan perjuang tidak ada arti sebuah kehidupan.

Maka layaklah seorang guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa, dan wajib rasanya untuk memperingati hari guru sebagai bukti kepedulian kepada guru.

IZI Sumut merupakan lembaga profesional yang menghimpun dan mengelolah dana zakat, infak dan sedeqah ikut serta merayakan hari Guru Nasional dengan mendatangi langsung guru mengaji yang kehidupannya di bawah kata layak.

Guru tersebut adalah Suwarti (48), seorang guru ngaji sejak 1994. Saat ini murid yang diajarkan beliau mencapai 57 anak dari berbagai kelangan terdiri dari yatim piatu dan duafa.

Ternyata tidak hanya anak-anak saja yang diajarkan, tetapi ada ibu-ibu sekitar rumah beliau. Suwarti sekarang mengontrak rumah bersama keluarganya di Jalan Setia, Gang Pribadi, Kecamatan Medan Sunggal.

Beliau mengucapkan rasa terima kasih kepada IZI dan donatur yang telah perhatian, semoga tetap sukses dan diberkahi Allah segala aktivitasnya.

Sementara itu, Kepala perwakilan IZI Sumut, M Iqbal Farizi mengatakan, wajib memperingati hari guru ini sebagai bukti bahwa kita peduli dan cinta kepada guru.

"Mungkin tanpa seorang guru kita tidak bisa berbuat banyak dalam menjalani kehidupan. Maka dari itu kami juga mengajak Bapak/Ibu untuk bergotong-royong dengan ber-zakat, infak dan sedekah dalam membantu guru-guru yang membutuhkan," katanya, Kamis (26/11).

(JW/RZD)