Ketua Harian FAJI Medan, Yudha Pohan mengatakan, pada kejuaraan perdana FAJI Medan ini sediakan 2 kategori, yakni Head To Head dan Sprint. Semua tim harus mengikuti kedua kategori tersebut.

"Secara teknis, kali pertama tim harus melakukan kategori sprint dan kemudian masuk ke kategori Head To Head," kata Yudha, Jumat (18/12).

Tujuan FAJI Medan melakukan kejuaraan, mengingat sudah banyaknya kerinduan dari para pelaku arung jeram di Sumatera Utara (Sumut) khususnya Kota Medan.

Kejuaraan ini juga untuk menjalin keakraban sesama pelaku arung jeram. Apalagi selama pandemi Covid-19, kejuaraan olahraga ditiadakan, sehingga kejuaraan yang dilakukan FAJI Medan di Cadika kali ini tetap menerapkan protokol kesehatan (Lrokes).

"Kita menyediakan cuci tangan, dan bagi peserta mengenakan masker. Jangan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ucap Yudha.

Pada kejuaraan ini diambil juara I dan II, baik putri maupun putra. Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari, dimulai pada Rabu (16/12) sampai Kamis (17/12).

"Hari pertama dilakukan pelatihan juri, dan di hari kedua dilakukan kejuaraan dan pelantikan kepengurusan FAJI Medan Periode 2020-2024," sebutnya.

Diterangkan Yudha, pelatihan juri diikuti oleh 35 orang, hal itu dilakukan untuk menghadapi PON 2024 di mana Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah.

"Pada kepengurusan baru, kita mempersiapkan juri. Agar saat menjadi tuan rumah PON nanti, kita sudah mempunyai juri profesional," ujarnya.

Dalam kejuaraan ini, disediakan piala FAJI Medan. Bagi yang mendapat piala, dan bagi tim yang berhasil lolos sesuai keputusan juri terkait 2 kategori.

"Untuk head to head menggunakan sistem gugur. Setiap tim harus menempuh jarak 700 meter agar menjadi juara," tandasnya.

(RZD)