Wujudkan Kedaulatan Energi

DEM Sumut Teken MoU dengan Pesantren Tertua di Sumatera

DEM Sumut Teken MoU dengan Pesantren Tertua di Sumatera
DEM Sumut teken MoU dengan Pesantren tertua di Pulau Sumatera untuk wujudkan kedaulatan energi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Purba Baru - Dewan Energi Mahasiswa (DEM) merupakan segenap pemuda yang terus berupaya memperjuangkan kedaulatan energi di suatu wilayah. Salah satunya Sumatera Utara (Sumut) yang selanjutnya disebut dengan DEM Sumut.

Bertepatan pada 15 Desember 2020 merupakan hari jadi DEM Sumut. Memperingati hari jadi yang ke-1 tahun telah diadakan syukuran bersama santri.

Perayaan milad DEM Sumut dilaksanakan 25 Desember 2020 di Pondok Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru, Mandailing Natal. Lokasi ini merupakan pondok pesantren tertua di Pulau Sumatera dan sudah dikenal berbagai penjuru negeri. Santri dan Santriwati juga banyak yang berasal dari luar Sumut.

Milad DEM Sumut bersama santri merawat energi dengan tema 'Synergy Santri for Energetic Intellect' dihadiri dewan guru, aktivis mahasiswa, dan 150 santri dari pondok Pesantren Musthafawiyah.

Untuk mengoptimalkan tema tersebut, DEM Sumut menyediakan 2 pemeteri yang luar biasa, yaitu dari seorang dewan guru dari Pesantren Musthafawiyah, Ahmad Nurdin Nasution. Merupakan dewan guru kelahiran Angin Barat, 15 Desember 1975. Pada kesempatan ini mengambil judul 'Menjaga Lingkungan Hidup Dalam Prospektif Islam'.

Sedangkan untuk pemeteri kedua menghadirkan seorang pemuda pejuang energi, yaitu Bagus Arif Pratama. Pemuda kelahiran di Denpasar pada 28 Oktober 1996, saat ini bekerja sebagai Jr. Spv.Distribution di Direktorat Commercil and Trading pada Terminal Bahan Bakar Minyak Sibolga. Pada kesempatan ini juga pemeteri mengambil judul 'Peranan Santri Akan Kedaulatan Negeri'.

Dari kedua pemateri tersebut berhasil membangun karakter yang tangguh dan sadar akan bagaimana peranan dalam menjaga energi.

"Dalam menentukan baik atau buruknya suatu tingkah laku, akal harus bisa mengontrol nafsu. Pastinya hal tersebut juga dipengaruhi faktor lingkungan di sekitar. Jadi, selaku pemuda yang peduli akan energi, kita harus dapat menyeimbangkan kedua hal tersebut. Pastinya kita mendapat makan dari dalam tanah, hal ini membuktikan manusia sangat tergantung dengan alam," kata Ahmad saat penyampaian materi, seperti keterangan resmi diperoleh Analisadaily.com, Sabtu (26/12).

Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan pemateri kedua, yaitu Bagus. "Ketika kita sudah dibekali dengan ilmu yang kuat, maka kita harus siap untuk membangun bangsa yang lebih bermartabat. Energi baru dan terbarukan adalah salah satu contoh yang bisa kita terapkan."

"Untuk menjaga kedaulatan energi, kita harus memperhatikan dua aspek. Pertama bagaimana cara yang tepat dalam pengelolaan energi. Kedua bagaimana cara kita memanfaatkan energi secara tepat dan bijak. Energi yang kita dapatkan ditentukan pemuda yang kita bentuk. Untuk metode pelaksanaan, kita dapat menggalakkan potensi dari EBT, sehingga ada nilai yang lebih dan berbasis ramah lingkungan," terang Bagus dalam pemaparannya.

Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan juga Penandatanganan Pejuang Kedaulatan Energi yang ditandatangani langsung Raden Haitami Abduh selaku Presiden DEM Sumut dan Muklis Lubis selaku Sekretaris Musthafawiyah.

Harapannya, DEM Sumut dan Pasantren Musthafawiyah dapat berkolaborasi dalam mewujudkan kedaulatan energi di Sumut. Selain itu juga mengadakan doa bersama dan potong tumpeng sebagai bentuk simbolis dari kebudayaan Indonesia.

Presiden DEM Sumut, Raden Haitami Abduh, menyatakan maksud dan harapannya pada kegiatan ini. Dalam sambutannya, Raden menyampaikan, "Acara pemotongan tumpeng ini suatu bentuk resmi sekaligus melestarikan adat di Indonesia. Nah, kenapa kita memilih santri? Karena pada dasarnya dalam proses perjuangan kedaulatan, ternyata santri merupakan salah satu mata tombak yang terus memperjuangkan kedaulatan tersebut."

"Oleh karena itu kita berusaha mengembalikan peran dari santri itu sendiri. DEM Sumut juga bermaksud untuk dapat membentuk suatu forum santri yang peduli energi. Sebab, seperti yang kita ketahui, di daerah Mandailing Natal ini sendiri sangat banyak potensi energi yang bisa dikelola dan dikembangkan," ungkap Raden.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, harapannya DEM Sumut dan Pasantren Musthafawiyah dapat terus memegang teguh perjuangan dan niat tulus dalam mengawal kedaulatan energi. Selain itu besar harapannya akan terjadi suatu ikatan khusus dalam membentuk kerja sama antar aktivis di Mandailing Natal.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi