Masjid Giok Diharapkan Jadi Pusat Kebudayaan Islam di Aceh

Masjid Giok Diharapkan Jadi Pusat Kebudayaan Islam di Aceh
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat meninjau Masjid Giok di Nagan Raya (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Nagan Raya - Masjid Agung Baitul A’la atau Masjid Agung Nagan Raya yang lebih dikenal sebagai Masjid Batu Giok sangat cocok menjadi pusat kebudayaan islam.

Harapan itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat berkunjung ke masjid yang letaknya di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Nagan Raya, Jumat (1/1).

Masjid dua lantai ini dibangun dengan konsep yang cukup unik. Seluruh luas lantainya dari batu giok yang dibentuk laksana marmer.

Selain pada lantai, batu giok juga disemat pada tiang, bagian tertentu dinding masjid, kubah, menara dan pada sejumlah ornamen masjid lainnya.

Hawa sejuk langsung menjalar ketika telapak kaki bertumpu di lantai masjid nan unik dan langka itu.

Dalam kunjungan ke Masjid Giok, Nova didampingi Bupati Nagan Raya Jamin Idham, Dandim 0116/Nagan Raya Letkol Inf. Guruh Tjahyono, Kapolres Nagan Raya AKBP Risno dan Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati.

Nova menaruh harapan agar Masjid Giok tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah semata, melainkan dapat menjadi pusat kebudayaan islam di Aceh, khususnya Kabupaten Nagan Raya.

Di Masjid Giok itu, lanjut Nova, harus dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, museum Al-Qur'an dan buku-buku pengetahuan dan sejarah Islam.

"Masjid Giok berpotensi menjadi pusat kebudayaan Islam, bukan hanya sebagai tempat salat. Pusat kebudayaan itu termasuk pusat pendidikan, ada museum Al-Qur'an," ujar Nova.

Selain itu, Masjid Agung ini juga diharapkan menjadi destinasi wisata ziarah. Keindahan dan keunikan masjid ini diyakini akan menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun luar negeri.

"Sekarang plus menjadi destinasi wisata ziarah. Artinya orang bisa menikmati keindahan masjid, keindahan batu giok dan juga bisa salat di sini," sebut Nova.

Nova juga menjelaskan, pembangunan masjid ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 173 miliar. Dari angka itu, Rp 108 miliar sudah digunakan. Ditambah lagi Rp 20 miliar anggaran yang dicairkan pada 2020. Sisa dana yang dibutuhkan untuk merampungkan masjid ini adalah Rp 45 miliar.

"Saya bersama bupati akan memikirkan jalan keluar untuk menyelesaikan pembangunannya karena butuh anggaran kira-kira Rp 45 miliar lagi dan itu kita upayakan selambat-lambatnya akhir 2022 insyaallah sudah terselesaikan sehingga bisa digunakan oleh jamaah," terang Nova.

Usai meninjau Masjid Giok, Nova Iriansyah juga melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan batu giok untuk digunakan pada lantai, tiang, hingga kubah masjid. Jarak pabrik ini dengan masjid hanya terpaut beberapa kilometer meter saja.

Di lokasi ini, Nova bersama Bupati Nagan Raya dan seluruh rombongan berkeliling untuk melihat langsung bongkahan batu giok yang dibelah untuk dijadikan lantai.

Pembelahan dan pengolahan batu giok dilakukan menggunakan mesin khusus yang didatangkan dari luar Aceh. Hal itu lantaran kerasnya batu giok yang disebut melebihi granit.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi