Kapasitas Produksi Inalum Diharapkan Bisa Meningkat

Kapasitas Produksi Inalum Diharapkan Bisa Meningkat
Direktur Pelaksana Inalum, Sophia Issabella Watimena, menandatangani perjanjian kerjasama peningkatan teknologi tungku peleburan aluminium secara virtual. (ANTARA/HO)

Analisadaily.com, Kuala Tanjung - Direktur Pelaksana Indonesia Asahan Alumunium, Sophia Issabella Watimena mengatakan, proyek peningkatan tungku peleburan sebelumnya beroperasi pada arus 193 kA menjadi 235 kA. Sekarang dinaikkan menjadi 25.000 ton per tahun.

"Dengan adanya peningkatan teknologi di potline 1 sebanyak 170 tungku ini, maka diharapkan kapasitas produksi Inalum dapat meningkat sebesar 25.000 ton aluminium per tahun," kata Sophia dilansir dari Antara, Selasa (13/4).

Peningkatan itu lewat kerjasama tiga perusahaan, yakni SAMI, Waskita Karya (Persero) dan Unefeco. Selain itu, Inalum juga sedang mengejar realisasi proyek pengembangan lainnya, seperti pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, Kalimantan Barat, dan proses studi kelayakan pembangunan pabrik CPC.

CEO SAMI, Ma Ning, pekan lalu di Tiongkok menandatangani perjanjian kerjasama peningkatan teknologi tungku peleburan aluminium secara virtual.

"Kami merasa senang bekerjasama dengan Inalum dalam peningkatan teknologi tungku peleburan aluminium. Kami percaya kerjasama yang baik antar perusahaan yang terlibat, maka proyek peningkatan teknologi tungku peleburan aluminium dapat tercapai sesuai harapan," ujar Ma Ning.

SVP Divisi EPC Waskita Karya, Wisnu Wijayanto, dan Direktur Utama PT Unefeco Prastowo AZ Mokodompit, mengapresiasi dan menyampaikan komitmennya dalam pelaksanaan proyek agar terlaksana sesuai target yang telah ditetapkan.

Drektur Hubungan Antar Lembaga MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan, pengembangan kapasitas produksi ini juga sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo.

"Pengembangan kapasitas produksi ini merupakan salah satu amanat dari Presiden. Melalui kerjasama ini, diharapkan Inalum dapat meningkatkan kapasitas produksi aluminium dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar Dany.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi