Pengamat: Bobby Nasution Harus Paham Posisi

Pengamat: Bobby Nasution Harus Paham Posisi
Pengamat Pemerintahan, Arifin Saleh Siregar (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pengamat Pemerintahan, Arifin Saleh Siregar, meminta Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, agar sadar diri terhadap posisinya saat ini.

Menurutnya Bobby harus bisa membedakan kapan dirinya bertindak sebagai menantu Presiden Joko Widodo dan kapan bertindak sebagai Wali Kota Medan.

Arifin menyebut, sebagai orang nomor satu di Pemko Medan, Bobby merupakan pejabat publik yang turut menyandang kepentingan umum.

"Dia juga harus bisa memilah mana yang harus dikedepankan mana yang harus dikesampingkan. Dan dia juga harus bisa mengambil keputusan skala prioritas dalam posisinya sebagai kepala pemerintahan dibanding dengan keluarga istana," kata Arifin Saleh, Selasa (20/4).

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMSU ini menuturkan, sebagai pejabat publik, Bobby Nasution milik publik, yakni warga Kota Medan. Konsekuesi sebagai pejabat publik, lanjut Arifin, tentu tak bisa dihindari dengan ketentuan atau SOP pengawalan terhadap keluarga presiden.

"Di sinilah dia menentukan posisinya itu. Dia harus berani dan tegas. Kapan dia (bersikap sebagai) pejabat publik, dan kapan dia (bertindak sebagai) keluarga istana," tuturnya.

Arifin menjelaskan, antara jabatan Wali Kota Medan dan keluarga istana tidak bisa dicampuradukkan dalam setiap saat ini. Sama halnya ketika bertemu dengan awak media atau dalam momen wawancara.

"Terkait permasalah yang terjadi kepada wartawan, ini juga harus disikapi dengan bijak. Ini sebuah kritik yang membangun. Jangan dianggapan bahwa ini bertendensi negatif," jelasnya.

Wartawan atau jurnalis, lanjut Arifin, sejatinya merupakan pilar yang membangun demokrasi. Tugasnya menyampaikan pesan dan informasi kepada publik. Jadi, kata Arifin, Bobby dan semua tim suksesnya yang ada di Pemko Medan harus membangun komunikasi politik kepada semua pihak, termasuk dengan kalangan jurnalis.

"Itulah fungsinya pejabat publik atau kepala daerah. Ketika ada persoalan semacam ini, komunikasikan," ucapnya.

Komunikasi politik, lanjut Arifin, bisa dalam bentuk apa saja. Jangan merasa jumawa atau segan-segan.

"Komunikasi politik itukan banyak macamnya. Jadi jangan segan segan. Toh, semua warga Kota Medan ini adalah warga yang baik dan teman yang baik, kawan yang mendukung untuk kemajuan Kota Medan," terangnya.

Satu hal yang jelas, kata Arifin, sebagai pejabat publik yang berasal dari keluarga istana, Bobby harus dekat dengan masyarakat.

"Bukan malah sebaliknya," tandas mantan wartawan senior ini.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi