Kematian Maradona Disebut Sebagai Pembunuhan, 7 Orang Didakwa

Kematian Maradona Disebut Sebagai Pembunuhan, 7 Orang Didakwa
Diego Armando Maradona (YouTube)

Analisadaily.com, Argentina - Polisi mendakwa tujuh orang atas pembunuhan ikon sepak bola, Diego Maradona. Legenda Argentina itu meninggal pada 25 November (20), dua minggu setelah menjalani operasi otak untuk menghilangkan gumpalan darah

Otopsi awal menentukan gagal jantung kongestif, yang menyebabkan edema paru akut, penumpukan cairan di paru-paru, adalah penyebab utama kematiannya. Sementara Maradona juga berjuang dengan masalah hati dan ginjal utama sebelum kematiannya.

Pihak berwenang menyatakan kematiannya sebagai pembunuhan yang bersalah dan menggerebek rumah dan klinik swasta ahli bedah Maradona, Leopoldo Lugue, pada akhir November.

Sekarang jaksa penuntut mengungkapkan, Lugue dan enam orang lainnya, termasuk dua perawat dan psikiater Maradona, Agustina Cosachov, secara resmi didakwa dengan pembunuhan sederhana dengan tujuan akhir, di tengah tuduhan yang menunjukkan, pria berusia 60 tahun itu menerima perawatan medis yang tidak memadai setelah operasi otak.

Jika terbukti bersalah, mereka masing-masing menghadapi hukuman 25 tahun penjara. Mereka dijadwalkan tampil di hadapan hakim pada 31 Mei (21).

Pengacara dan agen Maradona, Matias Morla, sebelumnya memanggil penanggap pertama karena kebodohan kriminal mereka saat dia mengklaim, butuh setengah jam untuk ambulans tiba di rumah sang bintang di Buenos Aires pada Rabu, 25 November.

"Tidak dapat dijelaskan untuk 12 jam teman saya tidak mendapat perhatian atau kontrol dari pihak petugas kesehatan,” tulisnya dalam pernyataan yang diposting di Twitter dilansir dari Aceshowbiz, Jumat (21/5).

"Ambulans membutuhkan waktu setengah jam untuk tiba di tempat IDIOSI PIDANA," katanya kepada para pekerja medis.

"Fakta ini tidak dapat diabaikan dan saya akan meminta penyelidikan untuk menyelidikinya sampai akhir. Seperti yang akan Diego katakan, Anda adalah tentara saya, bertindak dengan kasihan," tuturnya.

Morla menyimpulkan pernyataan itu dengan memberi penghormatan kepada mantan pemain hebat Napoli.

"Untuk mendefinisikan Diego dalam momen kesedihan dan rasa sakit yang mendalam ini, saya dapat mengatakan: dia adalah putra yang baik, dia adalah pemain sepak bola terhebat dalam sejarah dan orang yang jujur," ucap Morla.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi