Merasa Tak Dihargai, Senior Pukuli Junior Hingga Tewas

Merasa Tak Dihargai, Senior Pukuli Junior Hingga Tewas
Tersangka penganiayaan junionya di Pesantren Darul Arafah Raya (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kutalimbaru - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengungkap motif santri senior pesantren Darul Arafah Raya menganiaya juniornya hingga tewas.

Insiden penganiayaan itu terjadi di areal Pesantren Darul Arafah Raya, Desa Lao Bakeri, Sampe Cita, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (5/6) malam.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, menyebut motif tersangka AP (16) siswa tingkat SMA tega memukuli PW (14) tingkat SMP hingga tewas lantaran sakit hati karena tidak dihargai.

Disebutkan, AP merupakan warga Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Sementara korban PW merupakan warga Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.

"Motifnya tersangka sakit hati karena merasa tidak dihargai," kata Nainggolan, Senin (7/6).

Menurutnya peristiwa itu bermula saat tersangka AP memerintahkan korban untuk menemuinya di aula pesantren. Kemudian korban balik ke kamarnya setelah tidak melihat keberadaan tersangka di aula pesantren.

"Namun sekira 22.00 WIB, tersangka kembali memanggil dan korban mendatangi aula. Tersangka kemudian memukuli korban hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia," terang Nainggolan.

Selanjutnya korban sempat dibawa ke klinik pesantren, namun nyawanya tidak dapat tertolong. Orang tua PW yang menerima kabar tersebut, tiba di pesantren, Minggu (6/6) pukul 01.20 WIB. Mereka mendapati anaknya telah meninggal dunia.

Kasus itu kemudian diselidiki petugas Polsek Kutalimbaru dan membawa jenazah PW ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

"Tersangka sudah diamankan," pungkas Nainggolan.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi