Obat yang Dipercaya Mampu Taklukan Covid-19 Akan Dibagikan di Kudus

Obat yang Dipercaya Mampu Taklukan Covid-19 Akan Dibagikan di Kudus
Ilustrasi (Net)

Analisadaily.com, Kudus - Obat bernama Ivermectin yang dinilai mampu menaklukkan Covid-19 akan dibagikan kepada masyarakat Kudus, Jawa Tengah. Obat tersebut kini sudah diproduksi di Indonesia.

"Ivermectin sudah diproduksi di Indonesia. Tampaknya dipersiapkan untuk memperkuat perlawanan terhadap pandemi Covid-19," kata Vice President PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara, dilansir dari TribunJateng, Kamis (10/6).

Menurutnya obat tersebut dinilai berhasil menurunkan jumlah kematian hingga 25 persen dan memangkas jumlah orang yang terinfeksi virus corona hingga 80 persen di India.

Hanya tiga pekan setelah menambahkan Ivermectin di New Delhi, kasus terinfeksi Covid-19 yang memuncak 28,395 orang pada 20 April lalu turun secara drastis menjadi 6.430 orang pada 15 Mei 2021.

"Kematian juga turun sekitar 25 persen pada bulan yang sama," sebutnya.

Sementara itu Dr. Budhi Antariksa PhD Sp.P (K), ahli paru dari Persatuan Dokter Paru Indonesia ( PDPI) yang memimpin uji klinis Ivermectin dengan Balitbangkes, Kemenkes di RS Persahabatan dan RS Sulianti.

Menurutnya pemerintah telah berupaya untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

"Dari obat-obatan dan pelayanan kesehatan bagi warganya. Obat yang mempunyai potensi melawan Covid-19 juga dipersiapkan," kata Budhi.

"Ivermectin merupakan obat minum dan memiliki potensi menghambat pembelahan atau anti replikasi virus, serta memiliki kemampuan sebagai anti peradangan," tutur Budhi.

Dalam waktu dekat Ivermectin akan dibagikan di daerah yang saat ini menderita paling parah, yakni Kudus.

"Ivermectin akan diberikan kepada warga Kudus sebagai obat terapi virus Covid-19 dan juga sebagai obat pencegahan," ujarnya.

Ia menambahkan, pemberian Ivermectin dilakukan dengan tetap memberikan obat standar penanggulangan Covid-19 dan kewajiban warga Kudus harus menerapkan perilaku 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi