Mengekang Kematian, Asia Tenggara Butuh Vaksin Covid-19

Mengekang Kematian, Asia Tenggara Butuh Vaksin Covid-19
Seorang pekerja pemakaman yang mengenakan pakaian pelindung bersandar di peti mati untuk korban Covid-19 di sebuah pemakaman di Klang, Malaysia pada 24 Juli 2021. (Reuters/Lim Huey Teng)

Analisadaily.com, Jenewa - International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) menyatakan, negara-negara Asia Tenggara membutuhkan lebih banyak bantuan untuk vaksin Covid-19, saat kawasan ini berjuang menahan rekor infeksi dan kematian yang didorong varian Delta.

Wilayah itu lolos dari yang terburuk ketika pandemi meletus tahun lalu, tetapi dalam beberapa pekan terakhir telah melihat kematian tertinggi secara global.

Karena, melonjaknya infeksi mendorong sistem perawatan kesehatan yang rapuh ke tepi jurang dan mengekspos peluncuran vaksinasi yang lambat.

"Lonjakan Covid-19 yang didorong oleh varian Delta ini mengklaim korban tragis pada keluarga di seluruh Asia Tenggara dan ini masih jauh dari selesai," kata Direct International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Asia Pasifik, Alexander Matheou dilansir dari Channel News Asia, Rabu (18/8).

Tercatat, bahwa sebagian besar negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Thailand, dan Indonesia telah mencatat rekor infeksi atau kematian Covid-19.

Menurut pelacakan Reuters, negara-negara seperti Kanada, Spanyol, dan Inggris telah sepenuhnya memvaksinasi lebih dari 60 persen rakyat mereka, dan Amerika Serikat lebih dari 50 persen, negara-negara Asia Tenggara jauh tertinggal.

Sebaliknya, Indonesia dan Filipina, negara terpadat di Asia Tenggara, baru memvaksinasi lengkap sekitar 10-11 persen penduduknya, sementara Vietnam berada di bawah 2 persen.

“Dalam jangka pendek, kita membutuhkan upaya yang jauh lebih besar dari negara-negara kaya untuk segera membagikan jutaan dosis vaksin berlebih mereka dengan negara-negara di Asia Tenggara," sambung Matheou.

Dia menambahkan, perusahaan vaksin dan pemerintah juga perlu berbagi teknologi dan meningkatkan produksi.

"Minggu-minggu mendatang sangat penting untuk meningkatkan pengobatan, pengujian dan vaksinasi, di setiap sudut semua negara di Asia Tenggara. Harus ada target untuk tingkat vaksinasi 70-80 persen," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi