Tiga Tahun Eramas, El: Masih Harus Kerja Keras

Tiga Tahun Eramas, El: Masih Harus Kerja Keras
Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Net)

Analisadaily.com, Medan - Tiga tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas), menarik untuk dikaji terkait sejauh mana pasangan tersebut memenuhi janji-janji kampanye dalam mewujudkan 'Sumut Bermartabat'.

Salah seorang tokoh pemuda Sumatera Utara yang memberi perhatian terhadap kinerja Pemprov Sumut adalah Ketua DPD KNPI Sumatera Utara, El Adrianshah.

Ketika ditanya awak media, El mengatakan bahwa kepemimpinan Eramas selama tiga tahun belakangan telah tampak dalam mewujudkan Sumut Bermartabat meskipun belum maksimal.

El menambahkan, merebaknya pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir merupakan variabel yang tidak dapat dipisahkan sehingga pencapaian target-target pembangunan di Sumatera Utara belum maksimal. Hal ini dikarenakan Pemprov Sumut melakukan refocusing anggaran untuk penanggulangan Covid-19.

"Covid-19 ini tidak hanya melanda Sumut, namun juga di dunia sehingga pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia menjadi terhambat," kata El Adrianshah di Medan, Rabu (8/9).

Ketika ditanya tentang apa prestasi Pemprov Sumut sejauh ini, El mengatakan salah satu poin penting dari kepemimpinan Eramas adalah tidak ada praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemprov Sumut maupun perusahan daerah miliknya.

"Sampai hari ini kami belum mendengar adanya praktik jual beli jabatan, atau mendengar pejabat yang membayar untuk duduk di jabatan eselon. Menurut saya hal ini patut diapresiasi. Selain itu perolehan predikat wajar tanpa pengecualian dari BPK menunjukkan indikator pengelolaan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan," jelasnya.

Meski demikian, El menilai masih ada hal krusial yang harus diperbaiki, salah satunya adalah masih banyaknya Pelaksana Tugas (Plt) untuk eselon II Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut.

Dia menilai banyaknya Plt di Pemprov Sumut menunjukkan manajemen sumber daya manusia yang kurang baik sehingga seorang pejabat eselon II bisa rangkap jabatan.

"Banyaknya Plt di eselon II menyebabkan pencapaian kinerja di OPD menjadi tidak maksimal, dan masalah Plt ini sangat menonjol dalam tiga tahun belakangan," ujarnya.

El berharap agar permasalahan ini bisa segera diselesaikan dengan menggunakan maping dan perencanaan manajemen SDM di lingkungan Pemprov Sumut.

Selain itu, El juga memandang bahwa peran dan kontribusi dukungan kepala-kepala OPD terhadap upaya pencapaian target pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur tidak maksimal.

"Kepala OPD hari inikan merupakan hasil lelang jabatan, itu artinya mereka adalah orang-orang terbaik setelah melalui seleksi. Namun kami belum melihat adanya program-program unggulan sehingga masing-masing kepala OPD bisa membukuktikan bahwa dirinya memang pilihan terbaik hari ini," ungkapnya.

"Bayangkan jika 49 OPD memiliki satu saja program unggulan, maka akan ada 49 program unggulan untuk mewujudkan pembangunan di Sumatera Utara. Hal ini pasti akan luar biasa. Sampaikanlah kepada publik apa program unggulan masing-masing OPD supaya kami bisa menilainya. Kami dari pemuda siap memberikan dukungan dan mengimbau elemen masyarakat lainnya untuk mendukung mencapai target pembangunan di Sumatera Utara," tegas El.

Namun jika kepala dinas sebagai ujung tombak keberhasilan pelaksanaan kerja kepala daerah tidak mampu menghasilkan program-program unggulan, El Adrianshah mengingatkan agar Gubernur dan Wakil Gubernur agar tidak segan-segan mengevaluasinya.

Oleh karena itu, El berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut harus bekerja lebih maksimal di sisa masa jabatan kepemimpinan Eramas yang tinggal dua tahun lagi.

"Eramas harus kembali kerja keras dan fokus mewujudkan janji-janji kampanye terdahulu agar tidak menjadi hutang di kemudian hari. Saya yakin Gubernur dan Wakil Gubernur bisa melakukannya. Dukungan dari OPD menjadi penting karena bagaimana keberhasilan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur bisa terwujud jika tidak didukung dengan kinerja nyata dari para kepala OPD," pungkasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi