Sesuai tema HUT ke-25, Membangun Indonesia Digital, XL Axiata tidak pernah berhenti membangun jaringan 4G hingga ke area-area pelosok di berbagai provinsi guna ikut serta dalam pemerataan akses internet cepat ke seluruh masyarakat di berbagai daerah, termasuk di desa-desa terpencil.

Selanjutnya, juga telah menghadirkan berbagai layanan inovatif yang semakin meningkatkan kemudahan dan kenyaman masyarakat dalam mengakses internet cepat dan stabil di mana saja, salah satunya melalui layanan konvergensi pertama di Indonesia.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, di masa pandemi yang cukup berat secara bisnis, pihaknya tidak mengurangi investasi dalam membangun jaringan 4G hingga ke pelosok-pelosok daerah, sebagai bagian dari implementasi komitmen dalam upaya Membangun Indonesia Digital.

“Selain itu, sebagai bukti komitmen untuk senantiasa berinovasi, belum lama ini kami juga telah lolos uji layak operasi untuk menggelar jaringan 5G, dan hingga saat ini sudah tersedia di sembilan lokasi yang tersebar di delapan kota besar di Indonesia,” kata Dian, Minggu (10/10).

“Pada sisi layanan, kami terus melakukan transformasi digital yang masif guna menciptakan berbagai layanan yang akan semakin memudahkan pengguna dan masyarakat dalam mengadopsi kehidupan digital di berbagai bidang. Salah satunya layanan konvergensi XL SATU yang menyatukan layanan internet cepat dan stabil berbasis fiber optik dengan layanan berbasis seluler,” sambungnya.

Menurut Dian, digitalisasi di berbagai bidang akan terus meluas dan tidak terbendung lagi karena terbukti mampu menghasilkan berbagai hal positif, termasuk mendorong produktivitas. Jika ingin meraih manfaat dari digitalisasi tersebut, masyarakat Indonesia perlu bertransformasi.

Pembangunan infrastruktur jaringan 4G yang terus meluas merupakan realisasi atas komitmen dalam mendukung transformasi digital di berbagai bidang, termasuk juga bagian dari tindakan nyata perusahaan dalam mendukung visi pemerintah untuk memanfaatkan akses internet cepat guna mempercepat pemerataan pembangunan nasional.

“Saat ini, jaringan telekomunikasi dan data sudah menjangkau lebih dari 60.800 desa/kelurahan di lebih dari 5.700 kecamatan, dan 459 kota/kabupaten di semua provinsi dari Sabang hingga Merauke. Total jaringan backbone fiber optik mencapai lebih dari 103 ribu kilometer, yang mendukung lebih dari 156 ribu BTS, termasuk lebih dari 65 ribu diantaranya BTS 4G, guna melayani lebih dari 56 juta pengguna,” tandasnya.

(JW/RZD)