“Kami mendukung tindakan tegas yang dilakukan USU dalam memberantas peredaran narkoba di lingkungan kampus. Sebagai institusi pendidikan, kampus harus menjadi cermin bagi instansi-instansi lain dalam menangani permasalahan narkoba ini,” ujar Sekretaris Umum KIPAN Sumatera Utara Alwi Dahlan Ritonga, di Medan, Rabu (13/10).

Menurutnya, permasalahan narkoba ini memang merupakan masalah multidimensi.

Narkoba bisa menyasar siapa saja tanpa pandang bulu. Peredaran narkoba di perguruan tinggi bukan hal baru dan menjadi rumor yang sudah lama di dengar di masyarakat.

Alwi menerangkan bahwa BNN pernah mempublikasi data bahwa sebanyak 27 % pengguna narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Angka ini cukup besar dan memprihatinkan. Untuk itu memang perlu langkah tegas dan proaktif dari berbagai stakeholder untuk mengatasinya.

“Sebenarnya, wacana mengenai peredaran narkoba di lingkungan perguruan tinggi sudah lama disampaikan oleh berbagai kalangan. Termasuk data yang pernah dipublis oleh BNN sendiri. Namun masih banyak yang tutup mata dengan gejala ini. Karena itu, langkah yang dilakukan oleh Rektor Universitas Sumatera Utara menurut saya sudah tepat. Sebab memang perlu langkah-langkah tegas dan proaktif untuk menangani masalah ini,” kata Alwi.

Alwi pun berharap agar kampus-kampus lain dan seluruh elemen lebih serius menangani permasalahan narkoba di Sumatera Utara. Ditambah lagi, Sumatera Utara adalah peringkat pertama penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Hal ini harus menjadi perhatian serius. Semua elemen harus mendukung program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penanggulangan Dan Peredaran Gelap Narkoba) agar Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba) terwujud.

(BR)