Pasca Jadi Nominator FFI 2021, Film 'parHEREK' Resmi Diluncurkan

Pasca Jadi Nominator FFI 2021, Film 'parHEREK' Resmi Diluncurkan
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajeckshah, Produser Film parHEREK, Ria Novida Telaumbanua (ketiga dari kanan) dan sutradara film 'parHEREK', Onny Kresnawan (kedua dari kanan), saat meluncurkan film 'parHEREK' di Aula Bank Sumut, Medan, Jumat (15/10). (Analisadaily/Christison Sondang Pane)

Analisadaily.com, Medan - Film parHEREK akhirnya diluncurkan tepat pada hari Hak Asasi Hewan Sedunia pada Jumat (15/10) dan tidak lama setelah karya ini masuk lima besar nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021 untuk kategori Film Dokumenter Panjang.

Produser Film parHEREK, Ria Novida Telaumbanua mengatakan, film ini dibuat dengan proses yang sangat panjang dan tidak mudah. Ada sekitar empat tahun, termasuk berhenti didua tahun terakhir karena pandemi Covid-19, tetapi akhirnya selesai.

"Namun yang membanggakan, film ini masuk nominasi Festival Film Indonesia. Kita harapkan nantinya bisa menang. Prestasi ini pertama kali diperoleh Sumatera Utara setelah tahun 1960, sehingga ini merupakan anugerah buat Sumatera Utara," kata Ria dihadapan tamu undangan Launching Film parHEREK.

Dia lanjut menceritakan, film ini dibuat berdasarkan kepedulian dan ketertarikan seorang Parherek atau penjaga monyet bernama Detim Manim, terhadap hewan primata yang berada di Sibaganding, Kabupaten Simalungun atau tepat di tepian Danau Toba.

Kata Ria, kepiawaiannya memainkan terompet yang terbuat dari tanduk kerbau menjadi keunikan atau pun keahlian yang dimilikinya dan itu ia dapatkan dari orang tuanya. Alat tersebut digunakan untuk memanggil hewan-hewan primata, seperti monyet, beruk hingga siamang agar berkumpul di satu tempat untuk diberi makan.

"Jadi, hanya dia yang bisa memakai terompet itu. Orang lain tidak bisa menggunakannya dan para primata pun tidak akan datang. Itu sangat luar biasa. Kepeduliannya pada primata ini sangat langka, apalagi kehidupan dirinya sendiri jauh dari cukup. Melihat ketulusan dan tanpa pamrihnya, saya dan sutradara 'parHEREK', Onny Kresnawan, terpanggil untuk membuat film ini," tutur Ria.

Ria menambahkan, Danau Toba memang terkenal dengan keindahan alamnya, namun ia berharap para wisatawan tidak hanya menikmati hamparan luas danau vulkanik itu saja, tapi juga bisa melihat kekayaan flora dan fauna, terutama Siamang, yang sangat langka.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajeckshah, mengapresiasi dan bangga atas peluncuran film 'parHEREK' sebagai film dokumenter tentang lingkungan dan primata. Ia pun tidak menyangka karya ini bisa seperti ini dan berhasil pula masuk lima besar FFI 2021.

"Kita harus bangga. Terakhir itu kan tahun 1960. Mudah-mudahan awal film ini muncul, saya harapkan saudara-saudara seniman, budayawan, tetap semangat, karena kita bisa tampil secara nasional," kata Ijeck, sapaan akrabnya saat menyampaikan kata sambutan diacara peluncuran.

Bukan itu saja, ia juga sangat senang melihat hasil, termasuk tampilan gambar-gambar dalam film 'parHEREK'. Ia percaya para tim yang sudah memproduksi film tersebut adalah orang-orang profesional dan hebat. Karena itu, ini harus jadi trigger untuk membangkitkan Sumatera Utara, yang tidak hanya dari sisi pembangunan saja, namun juga dari dunia perfilman dan pariwisata.

Ijeck menambahkan, jika ingin primata itu dapat tetap berkembangbiak dengan baik, maka yang penting dilakukan adalah menjaga tumbuh-tumbuhan yang di sekitar kawasan tersebut. Supaya, habitat primata untuk terus hidup tetap ada.

Pengelola Taman Wisata Kera, Detim Manik mengatakan, masuknya film 'parHEREK' di FFI 2021 membuat masyarakat tahu, bahwa ada primata, yang setiap hari turun dari pepohonan untuk pergi ke tepi jalan mencari makan.

"Sehingga kita berharap, lewat film ini masyarakat atau pengguna jalan agar tidak lagu memberi makanan terhadap para primata yang berkeliaran di pinggir jalan. Selain itu, wisatawan yang datang tidak hanya melihat Danau Toba, tapi juga bisa berkunjung ke Taman Wisata Kera," kata Detim (30), yang melanjutkan aktivitas menjaga monyet dari orang tuanya sejak tahun 1980-an.

Judul Film : parHEREK (Penjaga Monyet)

Kategori : Dokumenter Panjang

Produser : Ria Novida Telaumbanua

Sutradara : Onny Kresnawan

Durasi : 1 jam 15 menit non kompetisi dan 1 jam 25 menit film kompetisi

Tahun Produksi : 2021

Produksi : Rumah Inspirasi with Esefde Film

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi