KPOTI Sumut Laksanakan Pelatihan Pembentukan Pangkotrad di Toba

KPOTI Sumut Laksanakan Pelatihan Pembentukan Pangkotrad di Toba
Pelatihan dan pembentukan Pangkotrad di Toba (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Toba - Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumatera Utara (Sumut) menlaksanakan pelatihan pembentukan Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) dan penyematan Bunda Permainan Tradisional Kabupaten Toba.

Sebanyak 35 peserta dari 6 kabupaten kota, yaitu Pematangsiantar, Toba, Simalungun, Samosir, Humbanghasundutan (Humbahas) dan Tapanuli Utara mengikuti kegiatan yang dibuka langung Bupati Toba diwakili Asisten 2, Sahat Manulang, di Museum TB Silalahi Center, Suposurung, Balige.

Acara dimulai 22 hingga 24 Oktober 2021. Turut bhadir pada pembukan acara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Toba, Kadisbudpar Toba, Kadisi PMD Toba, BPODT Toba, TP PKK Toba, dan Direktur Museum TB Silalahi Center. Juga dihadiri Pengurus KPOTI Pusat, Kabid Hubungan Internasional, Sari Madjid, beserta Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Yelvi Azwita.

Ketua Umum KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan, dalam sambutannya mengatakan, pembentukan Pangkotrad di Toba adalah zona ke-4 dari 5 zona yang dipilih dalam upaya memajukan kebudayaan melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional, khususnya di Kabupaten Toba yang masih kental dengan budaya dan karifan lokal.

"Hadirnya KPOTI di Sumut untuk menggali, mendata, mengembangkan, dan melestarikan kembali olahraga tradisional, dengan tujuan utamanya menjaga ketahanan budaya,” ucapnya, ditulis Sabtu (23/10).

Disampaikan Agustin, dengan tekad dan ikhtiar bersama, dirinya yakin bisa memajukan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada sesuai dengan penerapan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan Melalui Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional.

“Kami siap bersinergi dan juga berharap dukungan kepada seluruh jajaran pemerintah secara birokrasi serta instansi terkait, baik pemerintah dan BPODT sebagaimana orientasi kita bersama adalah menggali kembali potensi yang ada di Kabupaten Toba,” sebutnya.

Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Yelvi Azwita, dalam sambutannya menyatakan apresiasi yang sebesar-besarnya atas gagasan dan langkah-langkah nyata yang ditunjukkan KPOTI Sumut dalam mengenalkan kembali permainan tradisional kepada seluruh masyarakat, khususnya di Sumut.

“Dengan bergotong-royong dan berkolaborasi bersama instansi terkait akan mampu mempopulerkan dan melangitkan kembali permainan tradisional ini, agar olahraga tradisional ini dapat bangkit ke permukaan kembali di masa pandemi,” sebutnya.

Ketua KPOTI Toba, Arief Titi Penda Sitorus mengungkapkan, sangat berterimakasih dan mengapresiasi KPOTI Sumut yang telah memilih Kabupaten Toba menjadi wadah pengembangan kemajuan kebudayaan dengan terbentuknya Pangkotrad.

“Kita siap untuk menggaungkan kembali permainan tradisional ini hingga ke pelosok desa yang ada di tanah batak ini. Dengan hadirnya Pangkotrad ini mampu mewariskan kembali nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada di Toba kepada generasi penerus di ttengah arus globalisasi,” ujarnya.

TP PKK Kabupaten Toba, Bintang Sitinjak, menyampaikan terima kasih kepada KPOTI Toba yang telah menggandeng pihaknya. Bintang juga menyebut pihaknya siap mendukung dan bekerjasama dengan dalam memajukan kembali kebudayaan melalui permainan tradisional. Dan mendoakan KPOTI semakin maju dan jaya selalu.

Pengurus KPOTI Pusat, Kabid Hubungan Internasional, Sari Madjid mengungkapkan, KPOTI Sumut adalah salah satu dari 33 provinsi yang paling berjaya dan bergerak paling luar biasa. Pihaknya sangat bangga.

“Dengan adanya pembentukan Pangkotrad ini akan mampu mengangkat kearifan lokal kita, dan akan memiliki daya tarik tersendiri mengundang wisatawan mancanegara untuk datang ke Kabupaten Toba,” ucapnya.

Bupati Toba diwakili Asisten 2, Sahat Manulang menuturkan, Pemerintah Toba sangat mengapresiasi dan akan mendukung dengan adanya Pangkotrad. Sebab, sesuai dengan visi misi Kabupaten Toba, yaitu Unggul Bersinar.

“Secara vinansial kita siap mendukung. Karena ini sesuai dengan pendidikan dan pembangunan berkarakter, dan juga dapat menarik kembali pariwisata melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi