Pemain berusia 22 tahun itu telah menerima beberapa kritik secara online dan ketika ditanya tentang keputusannya untuk keluar dari Twitter, dia menjelaskan, media sosial lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

"Sudah lama sejak akun Twitter saya aktif, sungguh. Itu benar-benar karena saya tidak pernah menggunakannya dan tidak membutuhkannya," kata Odegaard kepada TV2 di Norwegia dilansir dari Marca, Jumat (12/11).

"Saya tidak pernah menggunakannya dan tidak membutuhkannya. Saya pikir banyak omong kosong secara umum ada di sana. Saya tidak perlu menggunakannya. Saya mungkin tidak memiliki pembaruan Twitter untuk waktu yang lama, lalu saya pikir tidak ada gunanya memilikinya, jadi saya hapus saja," tutur Odegaard.

Ia pernah dipandang di Real Madrid sebagai salah satu bintang paling cemerlang di masa depan, membuat debut resminya untuk klub berusia 16 tahun dan menjadi debutan termuda dalam sejarah klub.

Sejak itu, ia telah menghabiskan masa-masa pinjaman di Vitesse, Real Sociedad dan Arsenal, tetapi sejak kembali ke The Gunners secara permanen, ia tidak bermain seperti saat dipinjamkan.

Ia akhirnya mengirim pesan positif kepada kaum muda setelah menghapus akun Twitter-nya, mendesak mereka untuk tidak kecanduan perangkat mereka.

"Banyak yang anonim dan banyak yang aneh. Agak menakutkan jika Anda tidak sepenuhnya berada di ruang kepala yang tepat, Anda dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti itu," ujarnya.

"Saya terutama akan mengatakan kepada pemain muda bahwa seseorang harus berhati-hati untuk tidak terlalu melihat hal-hal seperti itu. Ini bisa menjadi banyak hal negatif," tambahnya.

(CSP)