Seminar Rumah Moderasi Beragama UINSU, Wagubsu: Tanamkan Iman Sejak Dini Agar Kebaikan Menyertai 

Seminar Rumah Moderasi Beragama UINSU, Wagubsu: Tanamkan Iman Sejak Dini Agar Kebaikan Menyertai 
Wagubsu Ijeck diabadikan bersama Rektor UINSU, Prof Dr Syahrin Harahap, MA dalam Seminar Rumah Moderasi Beragama UINSU. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Rumah Moderasi Beragam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menggelar Seminar Moderasi Beragama di Royal Suite, Condotel, Selasa (23/11). Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah yang menjadi keynote speaker dalam acara tersebut berpesan agar perlu adanya penegasan serta penekanan keimanan sejak dini kepada generasi muda ke depan.

"Apapun agamanya pasti mengajarkan kebaikan kepada umatnya tentang keimanan, karena itu dengan memiliki iman akan membuat manusia takut pada sang pencipta," ujar Ijeck dalam acara bertema Menjaga Nilai-nilai Kerahmatan dalam Membangun Moderasi Beragama.

Selain Wakil Gubernur Sumatera Utara, turut menjadi pembicara Kapoldasu yang diwakili Kombes Sofyan serta para narasumber dari MUI Sumut, WALUBI Sumut, PGI Sumut dan Parsida Hindu Dharma Indonesia Sumut.

Ijeck mengatakan, gunanya ilmu adalah potensi dasar yang sangat penting bagi negara ini, secara keilmuan kita mampu mengimbangi dengan negara-negara lain, serta mental agar punya keberanian mengatakan yang benar itu benar. Tapi dari semua itu yang terpenting adalah keimanan. Karena ilmu tinggi, mental baik tapi tanpa keimanan, maka tetap akan menjadi orang merugi.

Dikatakan Ijeck, moderasi beragama itu adalah harmonisasi umat beragama. Meski sejak bangsa Indonesia merdeka lepas dari penjajahan sampai saat ini hubungan antar umat beragama tidak pernah menjadi hal pokok. Tapi perkembangan zaman sampai saat ini, terasa penting untuk mengingatkan generasi muda bagaimana menjaga kesatuan bangsa.

"Negara ini begitu besarnya dengan beragam agama dengan suku. Untuk konflik agama sangat sensitif dan akan berkepanjangan serta suatu hal merugikan dan sangat tidak baik. Hal ini juga harus lah memberi pemahaman pada seluruh generasi muda dan umat beragama bahwa dalam keyakinan beragama tidak memaksakan keyakinan kita kepada orang lain," ungkapnya.

Untuk itu pendidikan agama sangat perlu diberikan dalam pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi agar pemahaman agama tidak salah. "Tapi menurut saya tidak kalah penting mewaspadai narkoba karena dapat menyebabkan kelabilan jiwa dan terganggu nya ekonomi. Kemudian juga LGBT yang kurang terpublis sehingga dianggap hal biasa," tegasnya.

Sebelumnya Rektor UINSU, Prof Dr Syahrin Harahap, MA mengatakan, negara Indonesia merupakan negara moderasi beragama meski istilah ini jarang digunakan. Padahal dari pesan terkandung dalam sila-sila di Pancasila itu tergambarkan titik temu bangsa dan istilah teknis itu disebut moderasi beragama.

"Dengan hadirnya rumah moderasi beragama ini akan menjadi sikap umum akademika agar UINSU dan Sumut terhindari dari radikalisme dan terorisme. Untuk itu saya mengusulkan kepada rumah moderasi beragama dalam perspektif sejarah, Sumut ini pelopor dan inisiator dari lembaga keragaman dan kerukunan negeri kita. Jadi kegiatan seperti ini diformalkan menjadi kongres moderasi beragama yang dilakukan setiap tahun di sumut," katanya.

Ketua Rumah Moderasi Beragama UINSU, Dr Phil Zainul Fuad, MA menyatakan, seminar moderaso beragama ini merupakan kegiatan kedua kalinya setelah launching rumah moderasi beragama pada Januari lalu serta juga launching buku moderasi beragama.

"Kegiatan ini mengundang lintas-lintas agama baik teoritis dan praktisi untuk mensharing gagasan apa moderasi beragama. UINSU sebagai pusat moderasi beragama yang mendukung, baik secara internal UINSU maupun khalayak luas. Dukungan pemerintah sangat kuat, menjadikan moderasi beragama suatu peraturan yang akan di Perpres kan," tuturnya.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi