Sebelum merealisasikan usaha tersebut, Mak Beti telah melakukan percobaan dengan membagi-bagikan mi ayam hasil racikannya dengan berkeliling di Kota Medan. Respons positif pun berdatangan, sehingga pada akhirnya Mak Beti memutuskan membuat Makmie dengan bantuan para partnernya.

Dengan dukungan dari para partner Mak Beti yaitu Bisma Adi Putra (konsultan F&B dengan pengalaman 10 tahun, menghandle 300 outlet sekaligus founder dari Menantea) dan partner lainnya, Makmie sukses membuka gerainya di 3 kota secara bersamaan, yaitu di Medan, Jakarta, dan Tangerang.

“Gerai utamanya di Medan tempat Mak Beti berasal, memiliki konsep flagship yang luas, nyaman serta memiliki seating outdoor,” kata Arif, Sabtu (26/11).

Untuk gerai yang terletak di Tanjung Duren Jakarta, Makmie memiliki konsep yang medium dan seating semi-outdoor. Sedangkan gerai Makmie di Tangerang yang terletak di perumahan Greenlake ini memiliki konsep yang sederhana dan berada di depan ruko.

“Mak Beti berharap Makmie dapat menjadi brand anak daerah yang sukses dalam skala nasional serta membuka peluang wirausaha di Indonesia dengan menjadi mitra Makmie,” sebutnya.

Diterangkan Arif, menyasar kelas pekerja serta anak-anak muda, Makmie menyajikan menu-menu kekinian seperti Telur Asin Mak yaitu mi ayam dipadu dengan gurihnya telur asin serta Super Special Mak yaitu mi ayam dengan racikan 5 saus rahasia ala Mak Beti.

Harga yang ditawarkan pun juga sangat ramah di kantong, dengan kisaran Rp 13,000 sampai Rp 20,000 para nakku (sebutan untuk pelanggan Makmie) sudah bisa menikmati Makmie. Tidak hanya itu, Makmie juga menggunakan bahan baku yang berkualitas dan sehat karena tanpa bahan pengawet.

“Semoga Makmie racikan Mak Beti dapat dinikmati oleh semua kalangan dan kami dapat sukses untuk menaikkan level usaha kuliner gerobakan,” tandas Mak Beti pada saat pembukaan Makmie Medan.

(JW/RZD)