Edy Rahmayadi Borong Lukisan dan Kaligrafi

Edy Rahmayadi Borong Lukisan dan Kaligrafi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, borong lukisan dan kaligrafi pada HUT ke-91 Al Jam'iyatul Washliyah (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memborong semua lukisan dan kaligrafi pemenang lomba di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-91 Jam'iyatul Washliyah. Ini salah satu bentuk dukungan Edy untuk pengembangan Jam'iyatul Washliyah Sumut.

Ada belasan karya pemenang lomba lukisan dan kaligrafi dari juara pertama hingga ketiga yang dilelang pada Tasyakuran dan Resepsi HUT Jam'iyatul Washliyah di Kantor Pengurus Wilayah Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Selasa (30/11) malam. Sebanyak 70% hasil lelang akan digunakan untuk pembangunan rumah singgah di Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan.

"Karya-karya pemenang lomba luar biasa, dan lagi akan digunakan untuk pembangunan rumah singgah serta sekolah di Nias Selatan. Ini sungguh mulia," kata Edy.

Edy percaya, semangat PW Jam'iyatul Washliyah Sumut dalam membangun organisasi ini akan membuahkan hasil yang manis.

"Bila semangatnya seperti ini, kebersamaannya seperti ini, saya yakin Jam'iyatul Washliyah akan berkontribusi besar dalam membangun Sumut," terang Edy.

Ketua PW Al Jam'iyatul Washliyah Sumut, Dedi Iskandar Batubara, terharu sampai meneteskan air mata usai Gubernur Sumut memborong semua karya lukisan dan kaligrafi pemenang lomba. Menurutnya, ini akan mendorong semangat Al Jam'iyatul Washliyah untuk berbuat lebih baik lagi.

"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur, segera kita akan bangun rumah singgah di Telukdalam karena di sana anak-anak kita banyak yang membutuhkan, banyak yang putus sekolah karena tidak ada sekolah lanjutan Al Washliyah setelah tamat SD," kata Dedi.

HUT ke-91 Al Jam'iyatul Washliyahh di Sumut tidak hanya memperlombakan melukis tokoh Al Jam'iyatul Washliyah dan kaligrafi, ada juga lomba orasi ilmiah, qira' atul kutub, tahfiz quran, donor darah, bazar, paduan suara dan lainnya.

Pada acara puncak panitia juga berhasil mengumpulkan infak sekitar Rp671 juta, sebagian besar dana ini akan digunakan untuk membangun rumah singgah dan madrasah di Telukdalam.

Al Jam'iyatul Washliyah Sumut memilih fokus pada Telukdalam karena menurut keterangannya beberapa daerah di sana dihuni umat Islam. Sayangnya, beberaa kali prosesi pemakaman harus tertunda berhari-hari karena tidak ada yang bisa melakukan fardu kifayah. Anak-anak yang tamat dari SD Alwashliyah juga terpaksa berhenti sekolah karena tidak ada madrasah di sana.

"Kepedulian kita ternyata sangat besar, semua kita ternyata ingin masuk surga. Insya Allah, amanah ini akan kita laksanakan sebaik-baiknya, mengembangkan Al Jam'iyatul Washliyah Sumut serta membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan seperti di Telukdalam," tambah Dedi.

Ketua Pengurus Besar (PB) Al Jam'iyatul Washliyah, Masyhuril Khamis mengatakan, Al Jam'iyatul Washliyah Sumut harus menjadi rumah organisasi ini, karena didirikan di Sumut. Usianya yang lebih dari Indonesia sendiri harusnya membuat Al Jam'iyatul Washliyah lebih matang dan lebih baik lagi.

"Ingat semangat pendiri-pendiri kita terdahulu, ingat keberanian mereka membangun organisasi ini di tengah tekanan penjajah. Organisasi ini lebih tua dari Indonesia, harusnya bisa lebih matang dan lebih besar dari saat ini," kata Masyhuril.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi