Diketahui, pemasangan U-Ditch untuk drainase tersebut menambah ukuran drainase menjadi lebih besar. Aliran air juga akan lebih lancar untuk dialihkan ke Sungai Babura.

Panjang pengerjaan drainase tersebut 943 meter dan akan jadi saluran primer. Artinya, akan jadi saluran drainase utama yang menyambungkan drainase lainnya dan akan bermuara ke Sungai Babura.

Lantas, seberapa efektifkah pemasangan drainase U-Ditch tersebut untuk meminimkan genangan?

"Pakai U-Ditch ini jadi lebih cepat pengerjaannya, lebih baik juga kualitasnya. Dan ini kita bikin drainase terbuka ya, jadi tak boleh ada bangunan di atasnya kecuali yang akses masuk," kata Bobby Nasution.

Saat memantau pelaksanaan pengerjaan drainase tersebut, Bobby tampak benar-benar memperhatikan dan mengecek. Bahkan Menantu Presiden itu sampai masuk ke areal drainase untuk memastikan elevansi atau kemiringan U-Ditch tersebut benar.

"Saya mau pastikan pengerjaannya benar, elevansinya harus benar-benar dilihat. Tapi saya lihat tadi sudah bagus. Nanti drainase ini akan jadi saluran primer disambungkan ke beberapa drainase di pemukiman Medan Johor," lanjut Bobby.

Bobby pun berharap pengerjaan drainase tersebut lekas selesai sesuai target yakni pada 23 Desember 2021 mendatang.

"Dan tanah sisa kerukan yang tak dibutuhkan lagi harus segera diangkut. Banyak juga laporan masyarakat itu. Tapi yang masih digunakan ya silakan, tapi harus ada dikasi batas jangan sampai membahayakan masyarakat. Nyungsep pula nanti kan," pungkas Bobby.

Sementara Plt Kadis PU Ferry Ichsan menjelaskan, pengerjaan U-Ditch di Medan Johor mulai dari Simpang Eka Warni hingga ke Eka Rasmi tepatnya hingga masjid komplek JIP.

"Sesuai kontrak tanggal 23 Desember ini harus sudah selesai. Konsepnya drainase primer, jadi dimana ada titik banjir nanti diarahkan kemari, kan ini kapasitasnya cukup besar," terang Ferry.

(RZD)