Video Viral Bocah Asal Paluta Diduga Dianiaya Orangtuanya Terungkap

Video Viral Bocah Asal Paluta Diduga Dianiaya Orangtuanya Terungkap
Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Roman Smaradhan Elhaj memimpin konferensi pers, Rabu (8/12). (Analisadaily/Istimewa)

Analisdaily.com, Paluta - Video yang viral seorang anak dianiaya oleh orangtuanya akhirnya terungkap. Kejadian itu dilakukan warga Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta).

Diduga sering menghabiskan makanan di rumah, menjadi alasan ayah dan ibu tiri, warga Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) melakukan penganiayaan terhadap anaknya berinisal RH hingga menjadi buah bibir di seluruh Indonesia.

Hal itu diungkapkan R, ibu tiri korban kepada Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Roman Smaradhan Elhaj kepada wartawan, Rabu (8/12).

Dikatakan korban selalu menghabiskan nasi di dapur, sehingga dia dan suaminya berinisial R kesal.

Setiap kali marah, R selalu melakukan penganiayaan dengan menggunakan ranting pohon karet yang tidak jauh dari rumahnya.

"Saya pukul dia di bagian tangan, kaki," ujarnya.

Dia juga mengaku kerap memperingatkan anaknya agar tidak menghabiskan makanan di dapur.

Kapolres Tapsel, AKBP Roman Smaradhan Elhaj menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menetapkan tiga orang tersangka.

Di mana ketiga tersangka mempunyai peran masing-masing ketika melakukan penganiayaan.

"Satu orang tersangka merupakan kakak korban yang masih berusia belasan tahun," ujarnya.

Menurutnya, peran kakak tersangka adalah dengan membakar tubuh korban menggunaka api anti nyamuk.

Sebelumnya Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) menangkap pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) yang diduga tega menganiaya anak.

Kedua pelaku yang diamankan KH (ayah kandung) dan R (ibu tiri) warga Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara. Selain itu, Polres Tapsel juga menetapkan kakak korban yang masih berusia belasan tahun sebagai tersangka. Namun, kakak korban yang tidak bisa disebutkan namanya itu sudah diserahkan langsung ke Lapas Gunungtua.

(ONG/BR)

Baca Juga

Rekomendasi