Masyarakat di Kelurahan Amplas Dilatih Mengelola Sampah

Masyarakat di Kelurahan Amplas Dilatih Mengelola Sampah
Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) memberikan pelatihan tentang bank sampah berkolaborasi dengan Bank Sampah New Normal, Kamis (23/12). (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Timbunan sampah rumah tangga salah satu masalah di masyarakat Kelurahan Amplas. Sebagai upaya pengelolaan, Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) memberikan pelatihan tentang bank sampah berkolaborasi dengan Bank Sampah New Normal, Kamis (23/12).

Direktur Bank Sampah New Normal, Yasra Al Fariza mengatakan, sampah masyarakat yang tinggal di kota Medan diperkirakan sebanyak 2.000 ton setiap harinya. Maka dari itu perlu perhatian bersama untuk mengelola sampah dengan baik.

"Tahun 2025 negara-negara lain sudah warning dikarenakan Indonesia itu penghasil nomor dua di dunia setelah China. Bisa-bisa Indonesia ini tenggelam dengan sampah," kata Yasra.

Di samping itu, Yasra juga mengingatkan, tujuan workshop ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Amplas mengenai sampah serta mengenalkan kepada masyarakat bagaimana pengelolaan sistem bank sampah.

"90 persen sampah laut adalah plastik. Diperkirakan 8 juta ton yang dibuang ke laut. Hewan-hewan di laut juga terganggu seperti kuda laut atau penyu," ujarnya.

Banyaknya sampah juga dipengaruhi adanya pertumbuhan jumlah penduduk, kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup, kesadaran yang masih rendah, dan meningkatnya jumlah dan jenis sampah nasional.

"Semua aspek harus berjalan baik bersama sama untuk mendapatkan pengelolaan sampah yang baik. Karena kita juga penghasil sampah Tinggal kita mau mengambil peran kita di mana. Apa kita cuma melihat saja atau ikut berpartisipasi," jelasnya.

Ia pun mengajak masyarakat yang ingin membuka Bank Sampah agar sampah bisa dikelola dengan baik dan tepat sasaran.

"Terlepas sampah itu bernilai ekonomis. Soalnya, bicara sampah gak cuma kelompok dan harus bersama. Ini harus massif. masyarakat harus diedukasi masyarakat tentang kebersihan lingkungan," ujarnya.

Direktur Eksekutif YAFSI, Kartika Ayu menambahkan, kegiatan tersebut merupakan hasil dari pelatihan yang diikuti relawan YAFSI. Jadi dari bulan Oktober sampai November relawan YAFSI mengikuti pelatihan Green Leader Batch 7 dari Eco Camp melalui zoom. Fokus pelatihan ini tentang perhatian dan kepedulian kelompok terhadap pendidikan karakter berbasis menghargai lingkungan hidup.

"Harapannya pelatihan bank sampah ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk menambah ekonomi keluarga juga membantu lingkungan menjadi bersih," tambah Kartika.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi