Kebebasan Pers Disebut Hadapi Kepunahan, Pemimpin Hong Kong Tidak Terima

Kebebasan Pers Disebut Hadapi Kepunahan, Pemimpin Hong Kong Tidak Terima
Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam berbicara pada konferensi pers di Beijing, China 22 Desember 2021. (Reuters/Shubing Wang)

Analisadaily.com, Hong Kong - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan, dia tidak dapat menerima saran bahwa kebebasan pers di kota itu menghadapi "kepunahan", beberapa hari setelah polisi menggerebek sebuah outlet media online dan menangkap tujuh orang termasuk editor senior.

Lam berbicara pada konferensi pers mingguan pada Selasa (4/1), ketika outlet online independen lainnya, Citizen News, menghentikan operasinya dalam menghadapi apa yang digambarkannya sebagai lingkungan media yang "memburuk" di bekas jajahan Inggris yang dikuasai China.

"Pagi ini saya membaca berita, karena penutupan media online, kebebasan pers di Hong Kong menghadapi kepunahan. Saya tidak bisa menerima tuduhan semacam itu," kata Lam dilansir dari Reuters.

Dia menambahkan, tidak ada yang lebih penting daripada supremasi hukum.

Hong Kong kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997 dengan janji bahwa hak-hak individu yang luas, termasuk kebebasan pers, akan dilindungi. Tetapi kelompok hak asasi manusia dan beberapa pemerintah Barat mengatakan, kebebasan telah terkikis, khususnya sejak Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada tahun 2020.

Pemerintah berulang kali membantah menargetkan media dan membatasi kebebasan di pusat keuangan global. China mengatakan, advokasi hak digunakan sebagai upaya untuk mengganggu kemajuan Hong Kong setelah undang-undang keamanan nasional memulihkan stabilitas.

Petugas menggerebek kantor publikasi online Stand News minggu lalu, membekukan asetnya dan menangkap tujuh editor senior dan mantan anggota dewan. Dua editor telah didakwa dengan penghasutan.

Lam telah menyerang balik pemerintah asing yang menuntut pembebasan tujuh orang itu, dengan mengatakan langkah seperti itu akan bertentangan dengan aturan hukum bekas jajahan Inggris itu.

Operasi polisi terhadap Stand News terjadi sehari setelah jaksa Hong Kong mengajukan tuduhan tambahan penghasutan terhadap taipan media yang dipenjara Jimmy Lai (74), dari surat kabar pro-demokrasi Apple Daily yang sekarang ditutup.

Pada hari Senin (3/1), publikasi online Citizen News mengatakan keputusannya untuk menghentikan operasi mulai Selasa dipicu oleh penutupan dan penangkapan di Stand News dan untuk memastikan keselamatan stafnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi