Bupati Aceh Tamiang, Mursil melihat pertumbuhan udang vaname sebelum panen parsial di Kampung Dagang Setia, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Rabu (26/1). (Analisadaily/Dede Harison)
Analisadaily.com, Kuala Simpang – Bupati Aceh Tamiang, Mursil optimis produksi budidaya udang vaname di tambak intensif percontohan Kampung Dagang Setia, Kecamatan Manyak Payed mampu keluar sesuai yang diharapkan.
Program revitalisasi tambak udang bantuan Direktorat Jendral Budidaya Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan (DJBP-KKP RI) ini dikelola Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Jaya beranggotakan 18 orang dengan seluas tambak mencapai 8 hektar.
“Hari ini benur udang vaname yang kita tebar berumur 36 hari. Pertumbuhan udang sangat baik dan 30 hari ke depan sudah bisa untuk dilakukan panen secara parsial,” kata Mursil di Karang Baru, Rabu (26/1).
Mursil ingin memastikan klaster tambak udang vaname bantuan dari KKP RI tetap steril dan pertumbuhannya sesuai harapan target produksi.
"Jadi apapun hasil perkembangan dari lapangan akan kita laporkan ke Dirjen BP KKP pusat, supaya kerja sama dengan pemerintah pusat ini terjalin terus. Apalagi ini sebagai klaster tambak percontohan harus benar-benar intensif kita perhatian baik dari segi teknologi tambak, lingkungan, pakan hingga metode perawatannya,” lanjut Mursil.
Ia ingin ke depan Aceh Tamiang mendapat kepercayaan menjemput program-program berskala nasional, terutama di sektor perikanan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Penentuan lokasi klaster budidaya udang di pesisir Kampung Dagang Setia, Manyak Payed sudah tepat. Tujuannya agar tambak-tambak terlantar di Manyak Payed bisa produtif kembali.
"Jadi penentuan lokasi klaster undang intensif ini sudah melalui seleksi yang ketat dari KKP. Terutama dari segi akses yang sangat mudah dijangkau,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Aceh Tamiang, Safuan menjelaskan, saat ini udang vaname sudah berumur 36 hari, dengan ukuran rata-rata 3-3,5 gram tapi belum bisa di panen.
"Perkiraan kami target panen parsial pertama nanti pada umur 65-70 hari dengan asumsi pada saat itu sudah 10 gram atau size 100/kg," jelas Safuan.
Setelah panen parsial satu, maka berikutnya akan melakukan parsial dua 15 hari setelah parsial satu, kemudian dilanjutkan dengan parsial tiga juga 15 hari dari parsial dua. Tujuan panen parsial ini untuk mengurangi bio masa atau kepadatan yang ada sehingga sisa udang di dalam tambak pertumbuhannya lebih cepat lagi.
"Panen akhirnya nanti setelah parsial satu, dua dan tiga baru yang terakhir panen akhir atau puncaknya," paparnya.
Sementara panen parsial satu nanti ditargetkan DPKP Aceh Tamiang mampu keluar produksi 3 ton, parsial dua 3 ton dan parsial tiga 4 ton dengan asumsi tiga kali parsial 10 ton dari 8 kolam produksi atau seluas 5.000 meter persegi.
"Untuk panen akhir diasumsikan target kita ada 10 ton. Jadi keseluruhan target produksinya 20 ton," ucap Safuan.
Menurutnya, sejauh ini sampai umur udang vaname 36 hari belum ada kendala berarti, namun yang dikhawatirkan wabah penyakit atau virus udang yang dibawa oleh jenis unggas. Biasanya jelas Safuan, penyebabnya beragam salah satunya bisa dari burung camar.Namun di lokasi Kampung Dagang Setia Manyak Payed ini Alhamdulillah masih aman dari serangan burung camar," sebut Safuan.
(DHS/CSP)