Akui Infrastruktur Tak Terselesaikan, Ada Rp150 Triliun Edy Aspal Kelurahan

Akui Infrastruktur Tak Terselesaikan, Ada Rp150 Triliun Edy Aspal Kelurahan
Edy Rahmayadi saat menggelar pertemuan dengan wartawan (Analisa/istimewa)

Analisadaily.com, Medan- Selama tiga tahun menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengakui bahwa permasalahan infrastruktur jalan tidak bisa diselesaikannya. Hal ini banyak kendalanya, salah satunya minimnya anggaran perbaikan jalan.

Demikian dikatakannya saat menggelar pertemuan dengan para wartawan bersama seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (28/1).

“Tiga tahun saya menjadi gubernur, masalah infrastruktur ini memang belum terselesaikan. Tahun pertama saya lunasi utang, kemudian datang tamu tak diundang yakni Covid-19. Anggaran direfocusing semua,” ujarnya.

Ia menguraikan bahwa masyarakat harus mengetahui bahwa masih banyaknya jalan rusak di Sumut karena anggaran untuk perbaikan itu masih minim. Jumlah panjang jalan provinsi di Sumut 3.005,05 km. Anggaran perbaikan jalan Rp300 miliar. Untuk 1 km jalan bisa menghabiskan Rp5 miliar. Artinya hanya mampu memperbaiki jalan itu sekitar 60 km.

“Makanya warga Karo kemarin mengirimkan jeruk ke Istana sana. Melapor ke bupatinya, bupatinya tidak punya uang. Melapor ke saya, saya juga tidak punya uang. Kalau Istana pun nanti tidak respons, melapor ke Biden mereka,” ucapnya.

Ia juga berandai, jika ada dana Rp150 triliun untuk Sumut, maka permasalahan jalan rusak ini bisa diatasi. “Kalau ada Rp150 triliun, ku hotmix sampai kelurahan,” ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut juga berlangsung diskusi dengan awak media terkait perkembangan serta rencana pembangunan ke depan.

“Saya mau kita semua bisa sama (sepemahaman). Kondisi kita dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan, karena hampir seluruh anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya dialokasikan untuk kebutuhan penanganan Covid-19. Jadi sekarang kita mau mengejar ketertinggalan selama ini,” ujarnya.

Begitu juga soal rencana besar pembangunan Sport Centre yang disiapkan untuk sarana olahraga terbesar, sekaligus menuju perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, dimana Sumut dipilih sebagai tuan rumah bersama Provinsi Aceh. Untuk itu, perlu persiapan yang matang, menyusun perencanaan yang baik, sehingga pada saatnya, provinsi ini siap menjadi penyelenggara event besar.

“Inilah pokok-pokok pikiran saya yang ingin diwujudkan (bersama). Bagaimana infrastruktur jalan provinsi kita bisa dibangun dengan maksimal. Begitu juga kesiapan PON, sebagai tuan rumah, kita harus masuk di lima besar,” sebut Edy.

Dirinya juga meminta, agar semua pihak termasuk wartawan untuk mengingatkan jika ada hal yang perlu diperbaiki. Sehingga apa yang ia sampaikan, diharapkan menjadi bahan diskusi untuk mencari kebenaran dan kebaikan bagi kepentingan masyarakat.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi