Sumut Salah Satu Pilot Projek Ekonomi Makmur untuk Komoditi Kopi

Sumut Salah Satu Pilot Projek Ekonomi Makmur untuk Komoditi Kopi
Menteri BUMN, Erick Thohir saat memaparkan ekosistem makmur, pada kick off dan Launcing PMO Kopi Nusantara di Bandarlampung. Minggu (30/1/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Analisadaily.com, Lampung - Sumatera Utara menjadi salah satu dari empat daerah di Indonesia yanga akan menjadi pilot projek Ekosistem Makmur untuk komoditi kopi.

"Empat daerah yang menjadi pilot projek tersebut yakni Lampung, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dilansir dari Antara, Minggu (30/1).

Dia menyebutkan, dari empat provinsi itu terdapat 4.600 hektar lahan petani yang akan menjadi pilot projek ekosistem makmur.

"Dengan empat daerah ini jadi pilot projek bukan berarti kita tidak sayang dengan daerah lain, tapi lebih baik mulai kecil dulu kemudian jadi besar dari pada besar tapi gagal," ujarnya.

Kata dia, beberapa bulan ke depan pihaknya pun akan melakukan mengecek daerah-daerah yang menjadi pilot projek ekosistem makmur ini.

"Mungkin beberapa bulan ke depan kami cek gagal apa tidak, karena ekosistem ini butuh offtaker. Kalau yang sekarang kita ekspor ini kan dibeli Mesir semua, tapi eksportirnya tadi bilang produksi kita masih kalah jika dibandingkan dengan Vietnam," kata dia.

Oleh sebab itu, Erick pun mengatakan, ke depan kualitas dan kuantitas kopi di Indonesia harus diperbaiki secara bersama-sama.

"Vietnam 1 hektare 5 ton dengan kadar air 13 persen, di kita 1 Hektar 2 ton dan kadar airnya masih di atas 13 persen. Ini yang harus sama-sama diperbaiki, tidak bisa sendiri atau mendiamkan petani kita, apalagi 96 persen lahan kopi masih dimiliki petani," ujarnya.

Dia pun menjelaskan, ekosistem makmur telah berjalan selama enam bulan dengan fokus pertama ada di komoditi padi, jagung dan tebu dengan melakukan pendampingan, memberikan asuransi saat gagal panen, membantu pembiayaan serta memberikan bibit tepat waktu dan di offtaker-kan.

"Berjalan waktu, saya sering ketemu dengan petani kopi di Indonesia. Sehingga terpikirkan kenapa kita tak bantu yang di kopi," kata dia.

Sebab lanjut dia, pada ekosistem makmur yang telah dijalankan ini rata-rata penghasilan petani naik 60 persen yang artinya dapat dikatakan program tersebut berhasil.

"Tapi kan tidak mungkin ekosistem makmur ini kita dorong se-Indonesia melakukannya tanpa ada kerjasama dari Pemerintah Daerah. Maka saya mengajak Pemda agar ini jadi pilot projek mereka juga," tambah dia.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi