Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pelepasan Ekspor Otomotif ke Australia (ANTARA/ Tangkapan Layar Aplikasi Youtube)
Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, produksi otomotif Indonesia akhirnya mampu menembus pasar Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat, baik dari segi aturan bahan bakar, emisi, dan keamanan.
"Alhamdulillah Presiden Joko Widodo berkenan hadir hari ini untuk melepas ekspor ke Australia dan disertai beberapa produk ke Jepang. Sama dengan Jepang, akhirnya kita bisa mengekspor produk kita ke Australia, yang terkenal memiliki spesifikasi ketat," kata Menperin dalam Pelepasan Ekspor Kendaraan Toyota ke Australia secara virtual, dilansir dari Antara, Selasa (15/2).
Menperin menyampaikan, dengan tembusnya otomotif RI ke negeri Kanguru, maka produk kendaraan Indonesia telah diekspor ke empat benua di dunia, yakni Amerika, Afrika, Asia, dan Australia.
"Sehingga jelas mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari produk-produk Toyota," ujar Agus.
Agus menambahkan, Toyota menyampaikan komitmen untuk memproduksi kendaraan elektrifikasi, yang akan diawali dengan memproduksi kijang hybrid.
"Dan kami akan mendukung dan mendorong produksi kendaraan listrik tersebut," tukas Menperin.
Pada kesempatan itu, Agus juga melaporkan bahwa industri alat angkutan otomotif tumbuh dua digit pada 2021 yaitu 17,82 persen.
Saat ini, pemain industri otomotif nasional terdapat 21 perusahaan yang kapasitas produksinya 2,5 juta unit per tahun. Adapun penyerapan tenaga kerjanya mencapai 1,5 juta tenaga kerja sepanjang mata rantai industri.
Selain itu. utilisasi manufaktur pra pandemi yakni 65-70 persen. Kemudian, ketika pandemi melanda Indonesia, utilisasi merosot menjadi 25-30 persen.
"Sekarang sudah rebound ke 55-60 persen. Dengan rantai nilai yang terbentang luas," ujar Agus.
Kemenperin berupaya menindaklanjuti arahan presiden terkait pentingnya peningkatan investasi, peningkatan nilai tambah, dan juga perluasan pasar ekspor, termasuk membuka pasar ekspor baru termasuk Australia.
Investasi sektor otomotif pada 2021 tercatat Rp22,5 triliun atau naik 220 persen dibandingkan 2020, dan komitmen dari Toyota Grup adalah menambah investasi hingga Rp28,3 triliun sampai 2024.
"Sedangkan untuk nilai tambah, kami terus berupaya mengakselerasi pendalaman struktur industri otomotif, sehingga Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil di Indonesia terus meningkat," ujar Menperin.
Saat ini TKDN mobil yang diproduksi di Indonesia rata-rata 20-80 persen. Namun KDN untuk produk merek Toyota saat ini mencapai 75 persen.
Sedangkan, arahan Presiden soal pasar ekspor, Menperin menyampaikan bahwa pangsa pasar produk otomotif Indonesia sekarang ini telah menembus 80 negara.
"Dengan kinerja ekspor 2021 sebesar 294 ribu unit kendaraan utuh dengan nilai Rp52,9 triliun. Sedangkan kendaraan rakitan 91 ribu set dengan nilai Rp1,31 triliun," kata Menperin.
Menariknya, ekspor komponen otomotif dari Indonesia mencapai 85 juta buah senilai Rp29,13 triliun.
"Secara khusus, ekspor Toyota pada 2021 sebesar 119 ribu kendaraan. Ini 40 persen dari total ekspor otomotif Indonesia," pungkas Agus.
(RZD)