Diduga Berbohong, Seorang Tauke Sawit Membakar Anggotanya

Diduga Berbohong, Seorang Tauke Sawit Membakar Anggotanya
Ilustrasi (Net)

Analisadaily.com, Kampung Rakyat - Seorang tauke sawit di Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), membakar pekerjanya karena diduga akan merugikannya.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Arlia Rangkuti, mengatakan pelaku sudah ditangkap dan kini sedang menjalani proses hukum.

"Ya benar, sudah diamankan, sudah dikirim ke Polres dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan," kata Anhar Arlia, dilansir dari detikcom, Sabtu (12/3).

Anhar menjelaskan tauke sawit berinisial J (47) itu ditangkap oleh petugas Polsek Kampung Rakyat, Rabu (9/3), setelah dilaporkan ke polisi.

Sementara korban bernama Dor Dian Rambe yang tak lain merupakan orang kepercayaan pelaku.

"Korban ini merupakan tangan kanannya. Tugasnya menimbang dan membayar buah sawit yang dibeli dari masyarakat," ujar Anhar.

Akibat pembakaran tersebut, korban harus dua kali menjalani operasi setelah dirujuk ke RSUD Rantauprapat dari RS Nuraini, Labusel.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKBP Rusdi Marzuki, menambahkan bahwa pelaku berdalih tidak sengaja membakar anak buahnya itu.

Menurutnya bensin yang tersiram ke tubuh korban tidak disiapkannya dengan sengaja, melainkan memang sudah ada sebelumnya.

"Jadi dia bilang sewaktu dia datang ke gubuk itu, karena dipanggil-panggilnya si korban tidak menjawab, maka ditendangnyalah pintu itu. Gara-gara tendangannya itu, tumpahlah bensin yang ada di situ dan kena korban yang tidur di ambal. Lalu entah kenapa dia kepingin merokok katanya, dihidupkannya mancisnya, langsung menyambar ke tumpahan bensin itu," ungkap Rusdi.

"Namun meski begitu, kebenaran keterangannya ini masih kita dalami. Masih ada beberapa saksi yang belum kita periksa," sambungnya.

Rusdi menyebut kemarahan J bermula dari laporan adanya buah sawit sebanyak 500 kg yang disinyalir akan digelapkan korban.

Buah yang baru dibeli dari masyarakat tersebut seharusnya dinaikkan ke truk dan dibawa ke tempat penampungan milik J. Namun buah tersebut tidak diangkut oleh korban, dibiarkan saja berada di tempat itu.

Tindakan korban ini diduga karena dia akan menjual buah tersebut tanpa sepengetahuan J.

Mendapat laporan, J kemudian menanyakan ke pekerja lainnya mengapa buah sawit tersebut tidak diangkut. Jawaban yang diterimanya hal itu merupakan perintah korban.

"Karena itulah pelaku kemudian mencari korban yang akhirnya diketahui sedang tidur di gubuk yang lokasinya tidak jauh dari rumah pelaku," sebut Rusdi.

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, pelaku langsung berusaha menyelamatkan korban begitu api mulai menyulut tubuhnya. Selain itu pelaku juga bergegas membawa korban ke rumah sakit.

Pejabat Humas RSUD Rantauprapat, Doni Simamora, mengatakan tingkat luka bakar yang dialami korban mencapai 35 persen. Kondisinya pun saat ini dalam keadaan sadar.

"Keadaannya saat ini sadar penuh. Tapi kita tidak bisa bilang apakah kondisinya membahayakan atau tidak. Fokus kita saat ini sedang mengupayakan merawat lukanya," kata Doni.

Doni menyebut luka bakar terdapat di sekujur tubuh korban, antara lain kaki, tangan, dada, wajah dan leher.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi