Ketua DPW PSI Sumut Nezar Djoeli (Analisadaily/Kali A Harahap)
Analisadaily.com, Kualanamu - Rencana pembukaan (entri point) perjalanan luar negeri lewat bandara Kualanamu yang akan diterapkan dalam waktu dekat sangat diapresiasi. Bahkan ini dinilai sudah sangat mendesak mengingat kondisi pandemi di Indonesia sudah mulai endemi.
"Sebetulnya sudah harus dilaksanakan dari beberpa waktu yang lalu,mengingat pandemi sudah berubah menjadi endemi".kata Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara Nezar Djoeli pada wartawan di Kualanamu, Senin (11/4).
Kata dia, saatnya gairah ekonomi harus diaktifkan kembali. Kita juga sedih melihat kondisi ekonomi saat ini kian merosot disebabkan salah satu kunjungan tamu manca negara ataupun kunjungan warga Indonesia ke luar negeri sangat minim akibat banyak pembatasan.
Nah, dengan adanya rencana pembukaan perjalanan luar negeri ini merupakan terobosan yang merupakan jauh hari harus dilakukan pasca presiden Jokowi Dodo mengumumkan pergerakan pandemi mulai landai di Indonesia.
"Persiapan PCR, antigen itu hanya persoalan teknis, bagi yang terinfeksi virus tidak boleh berangkat dan masuk dan itu semua ada aturan serta regulasinya yang menangani,termasuk pihak KKP imigrasi serta stake holder lainnya."terangnya.
Harapan kita pada pengelola bandara segeralah melakukan pembukaan terminal luar negeri supaya giat ekonomi di negeri kita ini kembali normal seperti dulu".tambahnya.
Nezar Djoeli yang juga mantan anggota DPRD Sumut ini,menekankan, perjalanan luar negeri ini tidak kalah penting diprioritaskan adalah penerbangan umrah, apalagi sebentar lagi masuk musim haji.
"Penerbangan umrah ini juga harus dilakukan persiapa,karena di negara Arab Saudi sudah membukan lebar pintu bagi jemaah yang akan pergi melaksanakan haji dan umrah".harapanya
Artinya, bagaimana kita mensupport umroh seperti dulu melalui bandara Kualanamu. Paling penting adalah bagaimana dukungan dari pihak Angkasa Pura II terhadap kesiapan menerima tamu dari luar negeri ataupun WNI yang akan melakukan kunjungan luar negeri dengan kapasitas bandara yang sangat memadai seperti dulu".pungkasnya
(KAH/CSP)