Balita Diduga Probable Hepatitis Akut Meninggal Dunia, Ini Kata Dokter

Balita Diduga Probable Hepatitis Akut Meninggal Dunia, Ini Kata Dokter
Ketua Tim Dokter Penanganan Hepatitis Akut RSUP Adam Malik, Ade Rachmat Yudiayanto (kanan) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Seorang bayi 8 bulan diduga meninggal dunia karena probable hepatitis akut di RSUP Adam Malik Medan pada Sabtu (14/5). Bayi itu meningggal setelah dirawat selama seminggu.

Ketua Tim Dokter Penanganan Hepatitis Akut RSUP Adam Malik, Ade Rachmat Yudiayanto, membenarkan bahwa pasien balita itu meninggal dunia.

"Benar sudah meninggal dunia pada Sabtu (14/5) pukul 20.40 WIB," katanya, Selasa (17/5).

Ade mengatakan bayi tersebut awalnya dibawa ke RSUP Adam Malik pada Sabtu (7/5). Selama dirawat stabilisasi tubuhnya sempat membaik. Namun pada Sabtu (14/5) tiba-tiba kondisi fisiknya menurun.

"Sabtu pagi kesannya masih stabil. Tapi ternyata kira-kira jam 17.00 WIB, itu mulai mengalami gangguan sirkulasi, detak jantungnya sudah mulai cepat," ujar Ade.

"Kemudian di jam 19.20 WIB keadaan jantung mulai lambat, walaupun direspon. Sampai sejam, ternyata stabilisasinya gagal, akhirnya pasien dinyatakan meninggal," sambungnya.

Ade menuturkan, dari diagnosa akhir pasien meninggal gagal nafas, lantaran ada permasalahan di radang parunya, sirkulasi jantung dan kompilkasi di organ tubuh lainnya.

"Ditambah lagi ada infeksi bakteri berat disebabkan infeksi bakteri, ditambah gagal jantung," tuturnya.

Soal dugaan hepatitis akut menyerang balita tersebut, Ade berharap hal ini tidak terjadi. Pihaknya telah mengambil sampel darah pasien saat proses perawatan.

"Ada pemeriksaan namanya kultur darah yang diambil tanggal 9 Mei kemudian tanggal 13 Mei keluar (hasilnya) dan hasilnya ditemukan kuman atau bakteri yang dianggap penyebabnya keadaan pasien ini ( diduga bukan hepatitis)," katanya.

Terhadap penemunan ini pihaknya telah melaporkan ke Pemprov Sumut dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI). Kata pihak PP IDAI nantinya akan mengumumkan apakah pasien terkena karena hepatitis atau bukan.

"Semoga kasus ini mudah-mudahan jauh dari hepatitis akut ini," jelasnya.

Menurut Ade, sejauh ini, pihaknya belum menemukan adanya indikasi hepatitis akut di Sumut.

"Dengan adanya kasus yang terakhir sudah kita temukan, problem utama masalahnya infeksi bakteri maka sejauh ini kita nggak berharap ke depannya infeksi yang lain. Jadi (dari laporan) belum ada hepatitis yang tidak diketahui, penyebabnya di Sumut," ungkapnya.

Kasus balita meninggal diduga hepatitis ini merupakan kali kedua terjadi di Kota Medan. Sebelumnya pada akhir April 2022 balita 2 tahun meninggal dengan gejala hepatitis di Rumah Sakit Elisabeth Medan. Bayi itu mengalami gejala mual, muntah, diare, demam dan mata kuning.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi