Batalyon 22 Kandang Menjangan TNI-AD Gelar Pekan Juang 45 Keluarga Manggala

Batalyon 22 Kandang Menjangan TNI-AD Gelar Pekan Juang 45 Keluarga Manggala
Batalyon 22 Kandang Menjangan TNI-AD menggelar Pekan Juang 45 Keluarga Manggala (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada tanggal 17 Agustus 2022, Batalyon 22 Grup-2 Kopassus menggelar acara Pekan Juang’45 Manggala Yudha.

“Ada 3 kegiatan utama yang kami gelar pada Pekan Juang 45 Keluarga Manggala tahun ini, yakni olahraga militer bertajuk Manggala ‘45 Warrior, peresmian Musholla dan Kebun batalyon, serta family gathering. Selain itu kami juga menginisiasi lomba-lomba 17 Agustus dan kegiatan kemasyarakatan di desa binaan sekitar kompleks batalyon untuk memperingati hari Kemerdekaan,” kata Mayor Infanteri Abraham Pandjaitan, Komandan Batalyon 22 Grup-2 Kopassus di Kartasura, Jawa Tengah, Minggu (14/8).

Menurut Mayor Infanteri Abraham Pandjaitan ada tiga tema hari kemerdekaan yang ingin diusung dan ditekankan dalam kegiatan Pekan Juang ‘45 Manggala Yudha.

Pertama, untuk mengingat nilai-nilai kejuangan dan keteladanan para pahlawan dan para pejuang kemerdekaan RI yang telah mendahului kita. Hal ini disimbolkan melalui kegiatan olahraga militer Manggala ‘45 Warrior yang juga sekaligus sebagai kegiatan keakraban keluarga.

Dalam kegiatan ini diisi dengan lomba-lomba olahraga militer seperti latihan fisik maupun menembak yang diikuti para personel Batalyon 22 maupun peserta satuan TNI lain, dengan konsep pada akhir lomba setiap peserta telah ditunggui para keluarganya yang menanti.

Kedua, peran ibu-ibu dari keluarga Batalyon 22 Manggala Yudha yang disimbolkan dengan adanya lomba memasak dan dapur umum, untuk meneladani peranan wanita yang pada masa perang kemerdekaan Republik Indonesia dulu yang aktif mendukung perjuangan.

Ketiga, untuk meneladani karakter kepemimpinan Jenderal Sudirman pada masa perang kemerdekaan Indonesia. Ia memilih berjuang dan bersatu bersama rakyat dalam perjuangan gerilya yakni rela berkorban dan melayani.

Hal ini disimbolkan dalam kegiatan Pekan Juang 45 Keluarga Manggala melalui kegiatan family gathering dimana para perwira Batalyon 22 ikut memasak bersama dan kemudian dibagikan hasilnya kepada para anggota yang dipimpinnya.

“Selain itu dalam kegiatan Pekan Juang 45 Batalyon 22 Manggala Yudha ini juga sekaligus meresmikan Musholla yang merupakan karya warga Batalyon-22 dan kebun batalyon Sindang Tentrem sebagai simbol untuk mendukung ketahanan pangan kita,” tambah Mayor Infanteri Abraham Pandjaitan.

Acara peresmian Musholla dan kebun diadakan pada 12 Agustus 2022 di markas komando batalyon, Solo. Lebih lanjut, Abraham menjelaskan tentang nilai-nilai yang dianutnya dalam melaksanakan tugas sebagai prajurit.

“Kita harus konsekuen, bersikap kesatria, menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan mengakui bila ada kesalahan. Hal lain tak kalah penting memiliki visi yang jelas yakni menyiapkan operasional pasukan sehingga dapat bertugas dengan baik menjadi tentara yang profesional, membangun kontribusi kolektif, membangun kebersamaan, dan mempersiapkan prajurit untuk menjadi pemimpin masa depan,” jelas Abraham Pandjaitan yang juga cucu dari pahlawan revolusi Mayjend DI Pandjaitan.

Dia juga menekankan dan mengingatkan untuk meneladani kepemimpinan Jendral Sudirman pada masa perang kemerdekaan. Dimana saat banyak tantangan perjuangan fisik dari eksternal maupun internal, dan di tengah kondisi fisik sakit, beliau tetap teguh terus berjuang menegakkan Republik melalui perang gerilya dan diplomasi.

“Kepemimpinan under pressure yang beliau hadapi saat itu merupakan sebuah inspirasi yang harus kita warisi saat ini. Kepemimpinan yang tidak gampang terbawa situasi, namun tetap teguh terus berjuang meskipun dalam kondisi sulit,” tambah Abraham Pandjaitan.

“Setelah lulus SMA, saya dulu juga sempat diterima kuliah di Fakultas Hukum UI, tapi rasanya tetap ada keinginan kuat menjadi tentara. Akhirnya mendaftar lagi masuk ke akademi militer dan kemudian menekuni karir militer. Opung saya yang menjadi salah satu alasan menjadi tentara,” ujar Mayor Inf Abraham Pandjaitan.

Sebagai seorang perwira militer, Abraham Pandjaitan aktif mempelajari karakter-karakter para pemimpin militer dari para senior maupun dari para tokoh-tokoh militer dunia, baik soal strategi maupun kepemimpinan.

Dari karakter kepemimpinan sang kakek, Mayjend DI Pandjaitan, Abraham Pandjaitan, meneladani pentingnya keteguhan sikap di dalam perjuangan dan menjalankan tugas meskipun di tengah tekanan situasi yang sangat sulit.

Dikenal sebagai bagian dari korps baret merah pasukan elit Kopassus, Batalyon 22 Grup-2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, merupakan batalyon bagian dari Grup 2 Kopassus TNI AD, berkedudukan di Solo. Batalyon 22 Kandang Menjangan merupakan satuan elit militer TNI AD yang telah berperan di berbagai pertempuran dan penugasan di tanah air maupun di luar negeri.

“Sebagai satuan pasukan khusus, kami merupakan batalyon yang membawahi detasemen-detasemen yang bidang tugasnya menyelesaikan tugas-tugas strategis yang diamanatkan negara sebagai pasukan pertama maupun yang terakhir di medan pertempuran. Masing-masing anggota telah menyelesaikan pendidikan khususnya sesuai spesialisasi dalam militer,” kata Mayor Inf Abraham Pandjaitan.

Pekan Juang 45 selain ditujukan oleh para personel sendiri, dalam mengisi bulan kemerdekaan Republik Indonesia, Batalyon 22 di Kesatrian Kandang Menjangan Solo, juga melakukan sejumlah kegiatan bakti sosial dan lomba-lomba di desa-desa binaan sekitar kompleks Batalyon, seperti lomba memancing.

Baca Juga

Rekomendasi