Branding FIFA World Cup 2022 terlihat di Bandara Internasional Hamad (Reuters/Hamad I Mohammed)
Analisadaily.com, Kualalumpur - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyatakan Qatar akan menggelar Piala Asia 2023 menggantikan tuan rumah China setelah mengalahkan tawaran saingan dari Korea Selatan dan Indonesia pada Senin (17/10). Kejuaraan kontinental diberikan kepada China pada 2019 tetapi negara terpadat di dunia itu melepaskan haknya awal tahun ini karena mengejar kebijakan nol-Covid.
AFC membuka kembali proses penawaran dan Qatar, yang akan menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia bulan depan, lebih disukai daripada tawaran dari Korea Selatan dan Indonesia pada pertemuan komite eksekutif pada hari Senin.
"Kemampuan dan rekam jejak Qatar dalam menyelenggarakan acara olahraga internasional besar dan perhatian mereka terhadap detail sangat dikagumi di seluruh dunia," kata Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (17/10).
"Dengan infrastruktur kelas dunia yang ada dan kemampuan hosting yang tak tertandingi, kami yakin bahwa Qatar akan menampilkan tontonan yang layak sesuai dengan prestise dan status permata mahkota Asia," ucapnya.
Negara Teluk itu telah dua kali menggelar Piala Asia sebelumnya pada 1988 dan 2011 dan memenangkan edisi terakhir di Uni Emirat Arab pada 2019. Negara kaya minyak dan gas itu telah membangun tujuh stadion dan meningkatkan satu lagi di sekitar ibu kota Doha untuk menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia yang diikuti 32 tim pada November dan Desember.
Piala Asia 24 tim sekarang kemungkinan akan digeser dari tanggal aslinya pada bulan Juni dan Juli ke nanti pada tahun 2023, atau bahkan ke awal 2024, untuk memastikan pertandingan tidak dimainkan selama musim panas yang terburuk.
Asosiasi Sepak Bola Qatar dan kantor media pemerintah Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters atau pertanyaan tentang kapan turnamen itu akan diadakan.
Korea Selatan difavoritkan untuk diberikan hak menjadi tuan rumah karena negara itu belum pernah menyelenggarakan final sejak 1960, ketika mereka memenangkan gelar kedua dari dua gelar Asia mereka.
Indonesia dianggap asing karena minimnya infrastruktur stadion di Tanah Air, terlebih lagi setelah lebih dari 130 orang tewas terinjak-injak dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan Jawa Timur pada 1 Oktober lalu.
AFC mengatakan pertemuan eksekutif telah dibuka dengan tawaran "belasungkawa yang tulus" kepada FA Indonesia "serta keluarga dan orang-orang terkasih dari nyawa berharga yang hilang".
Qatar juga merupakan salah satu dari tiga negara yang mengajukan tawaran untuk menggelar Piala Asia edisi 2027 setelah Iran dan Uzbekistan menarik pernyataan minat.
Komite eksekutif AFC pada hari Senin memilih tawaran dari India dan Arab Saudi untuk turnamen itu dengan keputusan akhir akan dibuat pada pertemuan berikutnya pada bulan Februari(CSP)