Gareth Southgate (MARCA/AP)
Analisadaily.com, Qatar - Ada banyak ruang dan metode untuk menyampaikan pendapat atau pun sebuah protes atas sebuah persoalan. Kali ini, tim nasional Inggris akan memanfaatkan turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar saat laga pembuka mereka di grup B melawan Iran di Stadion Internasional Khalifa, Senin (21/11) pukul 20.00 WIB. Pada kesempatan itu, anak asuh Gareth Southgate akan berlutut sebagai bentuk penentangan terhadap semua jenis rasisme di seluruh dunia.
Apa yang disebutkan Southgate dalam konferensi pers sehari sebelum pertandingan, setelah berbicara dengan seluruh pemainnya, mereka akan mempertahankan protes dari Kejuaraan Eropa terakhir dengan berlutut sebelum dimulainya semua pertandingan mereka, sebagai tanda simbolis penentangan mereka terhadap semua jenis rasisme di seluruh dunia.
"Kami telah mendiskusikan untuk berlutut, kami rasa kami harus melakukannya," kata Southgate dilansir dari Marca.
"Itulah yang kami perjuangkan sebagai tim dan telah dilakukan sejak lama. Kami memahami di Liga Premier bahwa klub telah memutuskan untuk melakukannya hanya untuk pertandingan tertentu, acara besar. Kami merasa ini yang terbesar," sambungnya.
Sementara protes ini biasa terjadi dalam pertandingan Liga Premier setelah gangguan akibat pandemi Covid-19, itu tidak konstan, seperti yang disebutkan Southgate, yang juga mengingat protes yang mereka lakukan pada pertandingan vs Kroasia di Wembley merugikan skuat Three Lions, sebagian penggemar mencemooh.
Atlet paling terkenal yang membuat aksi semacam ini adalah quarterback NFL San Francisco 49ers Colin Kaepernick, yang berlutut saat menyanyikan lagu kebangsaan Amerika Serikat sebelum pertandingannya menyebabkan dampak negatif yang akhirnya membuatnya kehilangan karir profesionalnya.
"Kami pikir ini adalah pernyataan kuat yang akan menyebar ke seluruh dunia khususnya bagi kaum muda untuk melihat bahwa inklusivitas sangat penting," kata Southgate.(CSP)