Apakah juara dunia empat kali itu masih merupakan tim turnamen perkasa di masa lalu karena mereka menghadapi kemungkinan tersingkir lebih awal dari Piala Dunia, Flick mengatakan pertandingan pada hari Minggu akan menentukan reputasi mereka.

"Ini akan dijawab pada hari Minggu. Mungkin kami memiliki jawaban lain untuk pertanyaan itu, jawaban yang tepat," kata Flick dalam konferensi pers dilanir dari Channel News Asia dan Reuters, Sabtu (26/11).

Jerman memulai kampanye Piala Dunia mereka dengan kekalahan mengejutkan 2-1 dari Jepang pada hari Rabu setelah memimpin 1-0 setelah babak pertama yang dominan.

Tapi entah kenapa mereka hancur setelah istirahat dan membiarkan Jepang mencetak dua gol di akhir pertandingan untuk merebut kemenangan dan bergabung dengan Spanyol dengan tiga poin.

Ini adalah reputasi buruk Jerman dalam 80 tahun ketika mereka tersingkir dari putaran pertama Piala Dunia 2018 di Rusia. Mereka juga tersingkir di babak 16 besar di Euro tahun lalu.

"Dua turnamen terakhir tidak bagus. Kami ingin menghindari terulangnya ini. Fokusnya adalah pada konsentrasi. Ini adalah final pertama bagi kami di Piala Dunia dan itulah masalahnya, untuk menghindari terulangnya itu," ucapnya.

Flick harus menunggu sesi latihan terakhir untuk melihat apakah pemain sayap Leroy Sane, yang sedang dirawat karena cedera, akan fit untuk tampil pada hari Minggu.

"Kami harus menunggu latihan terakhir dan setelah itu kami bisa berbicara lebih banyak (tentang Sane). Berita bagus dia bisa berlatih. Petugas medis kami melakukan banyak pekerjaan dengan baik dan kita akan lihat bagaimana latihannya," kata dia.

Sementara cedera pada Sane, yang melewatkan pertandingan pertama mereka, mungkin menjadi perhatian pelatih, masalah yang jauh lebih besar adalah membuat para pemain fokus pada permainan dan melupakan kekalahan Jepang.

Flick muncul sendiri di konferensi pers terakhir sebelum pertandingan dan tidak, seperti biasa, dengan satu pemain, mengatakan mereka semua harus tetap berada di pusat latihan mereka di Qatar utara untuk fokus pada permainan.

“Bagi saya fokusnya adalah sepak bola. Saya yakin dengan ide bagaimana kami ingin bermain. Jika kami tidak 100 persen maka kami memberikan ruang kepada lawan. Kami melakukannya melawan Jepang. Kekalahan seperti itu dan bagaimana itu terjadi sangat pahit karena bisa dihindari," tuturnya.

"Tapi kami akan melanjutkan jalan kami karena kami percaya pada kualitas tim dan itu dapat menerapkan hal-hal yang kami inginkan. Kami memiliki keberanian dan keyakinan memasuki permainan," kata pelatih asal Jerman itu.

(CSP)