Pelatihan UMKM Selesai, Penutupan Dirangkai Monitoring

Pelatihan UMKM Selesai, Penutupan Dirangkai Monitoring
Pelatihan UMKM Selesai, Penutupan Dirangkai Monitoring (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Balige - Pelatihan Inkubator Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerja sama Toba Pulp Lestari (TPL) dengan Yayasan Doktor Sjahrir & Womanpreneur Community (WPC) yang sudah berjalan selama 3 bulan telah selesai dilaksanakan dan ditutup di Aula Meeting Graha TPL, Desa Pangombusan, Kabupaten Toba, Rabu (30/11).

Pelatihan intensif ini ditutup dengan melakukan rangkaian kegiatan yaitu Monitoring Pelaku UMKM binaan TPL oleh tim WPC di wilayah operasional pabrik diantaranya Desa Lumban Sitorus, Banjar Ganjang, Pangombusan, Tangga Batu II dan Dolok Nauli (Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba) dan wilayah Sektor TPL di Aek Raja Taput, Aek Nauli Simalungun dan Tele Humbang Hasundutan dan Samosir.

Kemudian berlanjut dengan Pelatihan Bisnis Inkubator UMKM Tahap III serta memberikan penghargaan kepada para peserta terbaik selama masa pelatihan intensif. Sebanyak 34 pelaku UMKM binaan TPL hasil monitoring dan bimbingan selama 3 bulan terakhir menghadiri kegiatan ini.

Dra. Tantrie Soetjipto, MM dari WPC menyampaikan, sebanyak 30-40 jenis produk UMKM telah dilahirkan dari pelatihan ini dan monitoring yang dilakukan selama 3 bulan, akan menjadi kebiasaan yang baru bagi para pelaku UMKM dan harapan baru bagi perputaran ekonomi Toba.

“Pada bulan Juli 2022, pertama kali bertemu dan diskusi dengan teman-teman pelaku UMKM di Toba, saya melihat mata yang kosong dan tidak tahu cara mengembangkan produknya masing-masing, begitu-begitu saja. Tapi kami menyadari bahwa ada potensi dan semangat luar biasa dari bahasa tubuh mereka,” sebutnya.

Segera setelah pelatihan ini dimulai pada Agustus 2022, pelatihan intensif dan diskusi berlangsung baik melalui pertemuan, dimana para pendamping dari WPC datang ke Toba selama 3 hari dalam sebulan, kemudian ada komunikasi intens melalui grup chat, zoom dan telepon yang standby 7 hari x 24 jam.

“Para teman-teman pelaku UMKM sangat aktif bertanya dan berdiskusi dengan para pendamping dan kami bangga menjadi bagian dari perkembangan UMKM yang ada di Kabupaten Toba,” terang Tantrie.

Salah satu pelaku UMKM binaan TPL, Ferina Tampubolon yang menghasilkan produk sambal andaliman dari Desa Pangombusan mengapresiasi kegiatan pelatihan ini, karena berdampak terhadap usahanya.

“Saya mewakili pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan ini mengucapkan terimakasih kepada TPL dan Yayasan Kartini Sjahrir & WPC. Selai mendapat penguatan moral dan motivasi, dalam pelatihan ini saya mendapat banyak tips dan pengetahuan yang bermanfaat untuk usaha saya. Saya diajarkan untuk menghasilkan kualitas produk yang lebih bermutu dan terjamin serta cara promosi yang lebih baik sehingga dapat dengan cepat menjangkau pembeli. Secara perlahan pendapatan juga meningkat, sehingga saya lebih termotivasi untuk menjalankan usaha,” ujarnya.

Ramida Siringoringo, Community Development (CD) Strategy & Certification Manager mengatakan agar para peserta pelaku UMKM lebih berani dan terbuka sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang terlebih menghadapi era digital saat ini.

“Melalui pelatihan yang sudah dilaksanakan ini, kita juga belajar agar lebih rendah hati dan mengalah. Hal ini berhubungan dengan stereotipe orang batak yang terkesan egonya tinggi, oleh karena itu besar harapan kita agar para pelaku UMKM lebih membuka diri dengan perkembangan zaman. Semoga usaha yang berjalan dapat terbantu penjualannya dengan pelatihan selama ini, sehingga semua potensi yang ada dapat ditingkatkan semaksimal mungkin,” tutup Ramida.

(VIT/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi