"Simulasi ASE dan AEE bertujuan untuk melatih komunikasi, koordinasi dan komando untuk penanganan, penaggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Kualanamu, agar seluruh anggota komite penanggulangan memiliki kesiapan dan sigap dalam menangangi bencana," kata Director of Operations PT AVI Heriyanto Wibowo, Kamis (8/12).

Kata dia, kegiatan ini melibatkan 509 personel dari seluruh anggota komite penanggulangan, dan juga anggota dari TNI, Polri, Otoritas (Otban) wilayah II, Basarnas, Airlines, CIQ, KKP, Rumah sakit serta stakeholder dan instansi lainnya.

Latihan berskala besar yang diikuti oleh seluruh komunitas bandara merupakan kegiatan akbar yang diselenggarakan oleh PT AVI, yang mana sebelumnya selalu dilaksanakan oleh bandara-bandara yang dilakukan oleh perusahan induk, yakni PT Angkasa Pura II setiap 1 tahun sekali, yang dilaksanakan secara parsial antara Airport Emergency Exercise dan Airpot Security.

Sebelumnya, dalam simulasi ini mempunyai skenario bahwa telah terjadi penyanderaan di Bandara Kualanamu. Lalu tim gabungan aparat keamanan melakukan penyelamatan sandera calon penumpang dari para pelaku diduga teroris bersenjata api, serta menjinakkan bom yang dipasang.

Untuk menangani pelaku sandera, terpaksa Pasukan Khusus (Paskas) TNI AU diterjunkan untuk melumpuhkan para pelaku. Sementara untuk menjinakkan bom diturunkan dari Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Sumut.

(KAH/RZD)